Diduga Rugikan Negara

Warga Sorek Satu Keluhkan Proyek SPAM 3,8 M Tak Bermanfaat, KAGOTRA Minta Kapolres dan Kajari Pelalawan Selidiki dan Usut Tuntas

Kamis, 25 Januari 2024 | 18:21:45 WIB
Warga Sorek Satu Keluhkan Proyek SPAM 3,8 M Tak Bermanfaat, KAGOTRA Minta Kapolres dan Kajari Pelalawan Selidiki dan Usut Tuntasi Foto:

GENTAONLINE.COM-Hebohnya pemberitaan terkait buruknya kualitas Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) Perpipaan Tematik yang dikeluhkan oleh warga Sorek Satu, Kec. Pangkalan Kuras, Kab. Pelalawan, memaksa Direktur Eksekutif Kaukus Global Transparansi (KAGOTRA) angkat bicara.

Direktur Eksekutif KAGOTRA Firman Wahyudi menyayangkan Proyek Perluasan SPAM Jaringan Perpipaan Tematik Penanggulangan Kemiskinan Sorek Satu yang telah dianggarkan sebesar 3,8 Miliar kepada Dinas PUPR Kab. Pelalawan itu tidak bisa dirasakan manfaat nya oleh masyarakat.

"Kami sudah tahu permasalahan ini sejak lama, dan belum lama ini kami telah upayakan menyurati Dinas PUPR Pelalawan guna kepentingan Konfirmasi dan Klarifikasi. Surat kita telah ditanggapi oleh Kabid AMPLP Ade Rahmat Putra namun masih banyak pertanyaan kami yang tidak mendapat jawaban" kata Firman saat Konferensi Pers di Pekanbaru, Kamis (25/1).

Setelah mengkaji jawaban dari Dinas PUPR Pelalawan, dan mengamati respon di beberapa media, Firman menilai sangat tidak masuk akal proyek dengan nilai fantastis itu terkesan gagal dan menjadi keluhan warga Sorek Satu. Terlebih, dalam pernyataan Kabid AMPLP Dinas PUPR Pelalawan Ade Rahmat Putra, ST mengakui kualitas air yang dihasilkan kurang maksimal. 
"Ini ada apa ? Tentu menjadi pertanyaan bagi kita semua, nilai proyek 3,8 Miliar itu tidak sedikit loh. Bicara kualitas, yang kami tahu SPAM itu penyediaan Air Minum, ini masyarakat di Sorek Satu Air Bersih pun susah. Banyak mengeluh proyek SPAM 3,8 Miliar itu tak berguna alias gagal" ujarnya.

Pihaknya juga menyoroti terkait alasan Dinas PUPR Pelalawan yang mengatakan kualitas air kurang maksimal Dikarenakan pengolahan air di Sorek Satu tidak menggunakan media Chemical dan baru akan dibuat di tahun 2024. "Pertanyaan kami, apakah itu tidak tercover dengan anggaran 3,8 Miliar itu ? Media Chemical yang dimaksud ini kan pemanfaatan zat kimia seperti Tawas, Klor dll. Apakah 3,8 Miliar itu tidak cukup ?" Tandas Firman.

Firman juga tidak habis pikir dengan proyek yang dikerjakan. Proyek bernilai 3,8 Miliar yang dikerjakan tahun 2021 lalu itu jelas Perluasan SPAM Sorek Satu. "Bicara perluasan berarti penambahan dong. Artinya, sebelum tahun 2021 itu SPAM di Sorek Satu harusnya sudah ada. Kalau memang diakui kualitas airnya kurang maksimal, kenapa tidak diperbaiki atau maksimalkan kualitas airnya di tahun 2021 ? Kenapa harus perluasan ? Oke ditahun ini semoga betulan dianggarkan untuk perbaikan, tapi kan seharusnya kualitas air yang maksimal sudah bisa dirasakan warga Sorek satu sejak 3 tahun lalu ? Dan tidak ada namanya anggaran terbuang sia-sia. Bicara kualitas air ini penting pak, menyangkut kesehatan banyak orang" terangnya.

"Dan semua itu sudah kami pertanyakan kepada Dinas PUPR Pelalawan, tapi tidak ada jawaban" imbuh Firman.

Ia menduga Proyek SPAM Sorek Satu di Tahun 2021 dengan nilai kontrak 3,8 Miliar itu dijadikan ajang korupsi besar-besaran oleh sejumlah pihak di Pelalawan.

"Kepada Kapolres Pelalawan Pak AKBP Suwinto, S.H.,S.I.K dan Kajari Pelalawan Pak Azrijal, SH.,MH tolong selediki dan usut tuntas proyek tersebut. Kami yakin ada yang tidak beres dengan proyek bernilai fantastis tersebut. Saat ini kami sedang upayakan berkoordinasi intens dengan pihak Kejati Riau" tutup Firman mengakhiri konferensi Pers.

Sebelumnya, diberitakan Diduga Rugikan Negara, SPAM Air Bersih Sorek Satu Dinilai Gagal, Warga Sebut Air Kotor Tak Dapat Dipakai. Salah seorang warga yang tak ingin disebut namanya mengaku air yang keluar di rumahnya kotor, berwarna merah seperti air teh dari awal pemasangan hingga saat ini tidak ada perubahan.

"Kami banyak yang tidak pakai, karena tidak naik ke tangki air kami, terkadang ada kayak berpasir pasir dan ada sampah sampah, dan air nya juga kotor ,dan sebahagian ada juga yang bersih tapi kayak air kencing" sebutnya, saat berbincang dengan wartawan di Perumnas Griya Putri Idaman Dua, Sorek Satu belum lama ini.

Ia mengeluhkan air yang keluar tidak deras, arusnya sangat lamban dan kotor. "Jangankan untuk air minum, untuk mandi dan nyuci aja saya jijik makainya" imbuh Ibu Rumah Tangga tersebut.

Merespon hal itu, Plt. Kadis PUPR Pelalawan Irham Nisbar, ST.,MT melalui Kabid Air Minum dan PLP Ade Rahmat Putra, ST mengatakan distribusi air ke warga sudah menyeluruh. Namun, diakuinya bahwa kualitas air memang kurang maksimal.

"Saat ini distribusi air ke warga sudah secara menyeluruh. Namun, memang terkait kualitas air memang kurang maksimal Dikarenakan pengolahan air melalui media Chemical (Zat Kimia-red) tidak berfungsi. Tahun ini, baru akan dioptimalkan kembali pengolahan air melalui media Chemical sehingga bisa memaksimalkan kualitas air yang dikirim ke warga" terangnya.

Catatan awak media, proyek Perluasan SPAM Jaringan Perpipaan di Sorek Satu itu pernah ditanyakan oleh sejumlah wartawan. Informasi yang diterima di tahun 2022 lalu, proyek tersebut masih dalam pemeliharaan selama 6 bulan. Kendati demikian, sudah 2 tahun berselang masyarakat Sorek Satu, Kec. Pangkalan Kuras tetap saja masih mengeluh dan berharap ada perubahan terhadap kualitas air yang bersih dan layak pakai dari program dengan anggaran 3,8 Miliar itu. (Tim)

Tulis Komentar