Yuli Akmal Tutup Mata Pekerjaan konstruksi Pembangunan Pengaman Tebing Sungai Kampar Desa Gobah Mangkrak

Kamis, 08 Februari 2024 | 11:17:28 WIB
Yuli Akmal Tutup Mata Pekerjaan konstruksi Pembangunan Pengaman Tebing Sungai Kampar Desa Gobah Mangkraki Foto:

Bangkinang, GentaOnlineCom, Proyek bermasalah di Kampung Yuli Akmal anggota DPRD Kampar, proyek pengaman tebing sungai Kampar Desa Gobah
Kec.Tambang Kabupaten Kampar Tahun 2022 Mangkrak.

Uang muka sebesar 30% diduga sudah dicairkan PPK, kemudian menurut informasi tambahan uang termyn pertama sebesar 25% juga sudah dicairkan, artinya proses pencairan sudah diangka 55% sementara progres atau bobot pekerjaan belum mencapai 30%, kok bisa begitu tentu ada rekayasa dan permainan, untuk itu aparat penegak hukum (APH) diminta MELEK kata Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat Lembaga Swadaya Masyarakat Kesatuan Pelita Bangsa (DPP LSM KPB) Ruslan Hutagalung kepada Media Investigasi.

Dikatakan Ruslan, kegiatan Pada Satuan Kerja (Satker) Satuan Non Vertikal Tertentu (SNVT) Pelaksanaan Jaringan Sumber Air Sumatera III Provinsi Riau atau sebutan lain Balai Wilayah Sungai Sumatera III itu dimenangkan oleh CV. Alimarta Mitra Abadi dengan nilai kontrak sebesar Rp.3.676.122.800,00 atau turun sekitar 26,48% dari nilai Harga Perkiraan Sendiri (HPS) dan nilai pagu anggaran yaitu Rp. 5.000.000.000,00.

Jika kita lihat dari laman lpse.pu.go.id, CV. Alimarta Mitra Abadi mengajukan penawaran sebesar Rp. 3.676.122.800,00 (73,52% atau turun sekitar 26,48% dari nilai HPS) dan disusul oleh CV Adhigana dengan nilai penawaran sebesar Rp. 3.688.937.000,00 (73,76% atau turun sekitar 26,24% dari nilai HPS) dan berikutnya adalah CV. Kari Utama Mandiri dengan nilai penawaran sebesar Rp. 3.691.617.000,00 (73,82% atau turun sekitar 26,18% dari nilai HPS) Dari ketiga penawaran ini jika kita telaah kata Ruslan, menimbulkan kecurigaan adanya indikasi bahwa penawaran itu dibuat dalam satu komando atau satu orang pembuat rencana anggaran biaya (RAB), mengapa dikatakan begitu karena angka penawarannya hanya terpaut tipis-tipis saja.

Dari penawaran ini saja kita sudah menduga pekerjaan akan bermasalah kata Ruslan, karena kontraktor berani membuang harga 1/4 (seperempat) lebih dari nilai HPS yaitu sekitar 1,3 Milliar, belum lagi nanti biaya-biaya tak terduga, PPN 11% dan lain sebagainya, apalagi pelaksanaannya di subkontrakkan pula kepada orang lain, tentu pekerjaan tidak berjalan sebagaimana mestinya.

Kita monitor kelapangan terlihat pekerjaan yang tampak hanya cooran berbentuk balok sloof dan tiang, yang kalau diperhatikan mutunya diduga tidak sesuai yang seharusnya yaitu beton K225 dan yang terlihat seperti beton K150, itu sudah ada yang retak-retak dan sebagian sudah dibalut oleh rumput, kata Ruslan.

Kepala Balai Wilayah Sungai Sumatera III Ir. Sahril, Sp.PSDA belum dapat dikonfirmasi karena tidak pernah bisa ditemui di kantornya. Sementara Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Mario A Simanjuntak, ST ketika beberapa kali dihubungi melalui nomor teleponnya tidak diangkat, ketika dikirimkan pesan singkat juga tidak direspon. 

RS warga setempat sangat meyangkan padahal di gobah ada anggota DPRD Kampar namun tidak pernah bersuara untuk rakyat.

"Tak ada kerjanya" tutup Rs.

(Lelek/tim)

Tulis Komentar