Tak Ada Penambahan Kasus Positif Baru Covid-19 di Riau

Rabu, 08 April 2020 | 10:06:07 WIB
Tak Ada Penambahan Kasus Positif Baru Covid-19 di Riaui Foto:

GENTAONLINE.COM - Berdasarkan data Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 yang disampaikan oleh Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Covid-19, Achmad Yurianto, tidak ada penambahan kasus positif baru di Riau. Hingga kini, kasus positif Covid-19 di Riau masih tercatat 12 kasus, satu orang telah dinyatakan sembuh. 

Sementara, untuk kasus nasional mengalami penambahan kasus positif baru yang terjadi diberdasarkan hasil pemeriksaan spesimen dengan metode PCR. Dari hasil itu, terdapat penambahan kasus terkonfirmasi positif Covid-19 sebanyak 247 kasus, sehingga total kasus positif menjadi 2738. 

"Kemudian sembuh 12 orang sehingga total menjadi 224 orang, dan kemudian masih ada pertambahan kasus yang meninggal sebanyak 12 orang total menjadi 221 orang," kata Achmad Yurianto pada konferensi pers di Graha BNPB Jakarta, Selasa (7/4/2020).

Yuri menyebut, data yang disampaikan merupakan gambaran yang riil dari data yang didapatkan dari seluruh daerah di Indonesia bahwa data ini masih menunjukkan terjadinya penularan di luar tanpa gejala yang berada di tengah-tengah masyarakat. 

"Gambaran-gambaran data yang saya sampaikan pada hari menunjukkan bahwa masih terjadi pergerakan penyebaran ditengah-tengah masyarakat kita," sebut Yuri. 

Untuk itu, kata dia, dibutuhkan kerjasama yang baik dari masyarakat untuk bersama-sama memutus rantai penyebaran virus tersebut dimana bisa hal yang sama bisa terjadi sama siapapun. 

"Oleh karena itu, lebih baik dirumah. Tidak melakukan perjalanan kemana pun, bukan hanya melakukan perjalanan baik pulang kampung saja, tetapi ke rumah saudara dan handaitaulan lainnya," ajaknya. 

"Ini adalah bentuk partisipasi kita semua," ulasnya. 

Lebih lanjut, Yuri menegaskan bahwa sekarangini adalah periode-periode musim pancaroba atau masa peralihan musim. Dimana musim ini akan disertai dengan munculnya demam berdarah yang cukup banyak di masyarakat. 

"Kita harus menyadari bersama demam berdarah dan Covid-19 adalah sesuatu yang rawan terjadi dan memiliki angka kematian yang cukup tinggi," jelasnya.(rpc)

Tulis Komentar