Zd

Sabtu, 02 Desember 2023 | 10:56:29 WIB

Pekanbaru--Meluruskan viralnya artikel tuduhan dugaan perselingkuhan pejabat inisial ZD di Kampar yang dimuat di portal radarpekanbaru.com, bahwa saya Zulia Dharma memberikan klarifiasi.

Bahwa pejabat ZD yang dimaksud mengarah kepada diri saya karena jelas di cantumkan Kadis PTSP tempat saya berkantor dan menjabat, artikel  tidak sesuai dengan apa yang sebenarnya terjadi, sebagai pribadi saya menyatakan keberatan dan mengajukan hak jawab dan hak koreksi yang diatur dalam Pasal 1 Undang-Undang Nomor 40 Tahun 1999 tentang Pers.

Hal ini disampaikan Kadis PTSP Kampar, Zulia Dharma turut didampingi tokoh LBH Pers Riau Alhendri Tanjung yang juga praktisi hukum saat ditemui, Jumat (01/02/2024) di Pekanbaru.

Menurut Zulia Dharma isu perselingkuhan dirinya dengan istri pengusaha toko bagunan Bangkinang sama sekali tidak benar merupakan fitnah keji yang sama sekali saya tidak pernah kenal siapa wanitanya namun dibuat seolah olah pernah terjadi.

Zulia menilai artikel tersebut diduga tidak mematuhi prinsip-prinsip berimbang. "Padahal keseimbangan dan kebenaran informasi adalah aspek kritis dalam menjaga integritas media" katanya.

Lebih lanjut Zulia bahwa dampak pribadi yang meruncing pada keluarga dan pekerjaan. 

Artinya pemberitaan yang tidak akurat  merugikan dan menciptakan ketegangan dalam hubungan keluarga dan mengganggu suasana kerja.

"Namun saya beruntung istri tetap bersabar dan tidak mudah percaya dengan isu negatif dirinya faham bahwa sebagai pejabat suaminya akan rentan dalam gelombang dinamika pekerjaan, kepada istri saya ucapkan terimakasih atas kebaikannya" tambah Zulia.

Bagi saya sebenarnya perlu meluruskan pemberitaan agar bila artikel fitnah dibaca oleh anak saya sudah diluruskan, karena dampaknya menciptakan rasa malu yang mendalam dengan konsekuensi emosional dan sosial yang dapat merusak reputasi saya.

"Bahwa isu perselingkuhan ZD adalah hoax, tidak ada bukti" tegasnya.

Saya, sebagai individu yang wajar merasa kesal, karna tidak pernah dikonfirmasi atau dihubungi oleh pihak media terkait sebelum pemberitaan tersebut dipublikasikan.

"Ada beberapa media, semua tak ada konfirmasi dengan saya secara langsung" katanya.

Meskipun demikian, saya memilih untuk memaafkan media dan para pihak yang terlibat dalam menyebarkan fitnah tersebut. Pengalaman ini menjadi pelajaran berharga tentang pentingnya akurasi dan integritas dalam peliputan berita.

Terima kasih kepada media yang memberikan waktu bertabayun kepada saya. Ruang untuk klarifikasi adalah langkah positif dalam memastikan bahwa semua pihak terlibat dapat meberikan klarifikasi.

Proses bertabayun ini penting dalam menjunjung tinggi prinsip-prinsip jurnalisme yang beretika. Pemberian ruang ini menjadi langkah awal menuju pemahaman yang lebih baik tentang kejadian sebenarnya.

Terima kasih kepada media yang mendengarkan suara saya. Semoga semangat transparansi dan tanggung jawab terus diterapkan dalam peliputan berita di masa depan terima kasih untuk waktu bertabayun.

 

Tulis Komentar