Riau-Sumbar Usulkan Rencana Pembangunan Feeder Jalan Tol Dharmasraya-Rengat

Sabtu, 24 Juli 2021 | 08:17:34 WIB
Riau-Sumbar Usulkan Rencana Pembangunan Feeder Jalan Tol Dharmasraya-Rengati Foto:

GENTAONLINE.COM - Gubernur Riau (Gubri) Syamsuar bersama Bupati Dharmasraya Sutan Riska Tuanku Kerajaan, dan Bupati Sijunjung Benny Dwifa Yuswir melakukan rapat bersama membahas rencana pembangunan feeder atau penghubung Jalan Tol Dharmasraya - Rengat, Kabupaten Indragiri Hulu (Inhu), Riau.

Gubri mengatakan bahwa cakupan wilayah administrasi pembangunan feeder tol Dharmasraya-Rengat ini melalui Kabupaten Inhu dan Kuantan Singingi (Kuansing), Riau.

"Feeder jalan tol Dharmasraya-Rengat di Riau ini nantinya terkoneksi dengan ruas jalan batas Kabupaten Inhu Simpang Japura (Arteri Primer) jalan lintas Timur Sumatera. Kami akan usulkan alternatif terdekat pembangunan feeder kepada Kementerian PU," kata Gubri, di Gedung Daerah Riau, Jumat (23/7/2021).

"Ini merupakan bentuk kerja sama antar provinsi dan kabupaten yang memiliki tujuan yang sama untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat, salah satunya melalui pembangunan jalan tol. Tentunya karena aspirasinya sama, kita dukung agar jalan tol ini bisa segera bisa dinikmati masyarakat dua daerah, baik Riau dan Sumbar," katanya.

Sementara itu, Bupati Dharmasraya, Sutan Riska Tuanku Kerajaan mengatakan, rencana pembangunan feeder ini dalam rangka mempercepat pertumbuhan ekonomi Sumatera bagian tengah, yang akan dilalui tiga kabupaten, namun dampaknya akan dirasakan oleh 10 kabupaten ke depannya.

"Alhamdulillah tadi respon pak Gubernur Riau cukup baik dan mendukung terwujudnya feeder jalan tol Rengat-Dharmasraya. Kami bersama-sama telah mendapatkan kesepakatan untuk pembangunan feed tol Dhamasraya-Rengat ini," katanya.

Selanjutnya, pihaknya bersama Pemprov Riau akan mengusulkan ke Kementerian PU, sehingga bisa ditindaklanjuti.

"Tentu adanya pembangunan feeder jalan tol ini menjadi kawasan strategis nasional yang akan membantu pengembangan daerah kita, baik di Riau, Sumbar dan Jambi," ujarnya.

Disamping itu, ia juga memastikan
bahwa urusan pembebasan lahan untuk pembangunan feeder di Dhamasraya tidak ada masalah.

"Di Dharmasraya ada 21 Km panjang yang akan diusulkan dibangun feeder, Alhamdulillah tidak ada masalah untuk pembahasan lahannya. Selain itu, 51 KM di Kuansing, selebihnya di Inhu," ungkapnya..

Untuk diketahui rencana pembangunan feeder Dharmasraya-Rengat ada beberapa alternatif yang akan diusulkan ke Kementerian PU, yakni trase yang diusulkan dari Inhu yaitu alternatif 1 sepanjang 65,3911 kilometer (Km) yang melewati kawasan hutan produksi tetap sepanjang 1,98 Km, kawasan hutan produksi yang dapat dikonsersi 17,39 Km, kawasan lindung resapan air 1,13 Km, kawasan permukiman 6,1 Km, perairan 0,1776 Km, perkebunan besar 30,456 Km, perkebunan rakyat 0,197 Km, pertanian 7,95 Km.

Kemudian, alternatif 2 dari Inhu sepanjang 66,95 Km yang melewati kawasan hutan lindung sepanjang 2,061 Km, kawasan hutan produksi tetap 0,04 , kawasan hutan produksi yang dapat dikonversi 16,233 Km, kawasan lindung resapan air 0,31 Km, kawasan permukiman 12,045 Km, perairan 0,847 km, perkebunan besar 25,803 Km, perkebunan rakyat 2,94 Km, dan pertanian 6,67 Km.

Lalu, panjang usulan trase yang diusulkan dari Kuansing yaitu alternatif 1 sepanjang 51,66 Km melewati kawasan hutan lindung 4,5859 Km, kawasan hutan produksi tetap 22,0952 Km, perkebunan besar 24,975 Km, perkebunan rakyat 0,0024 Km.

Selanjutnya, alternatif 2 dari Kuansing sepanjang 59,31 Km yang melewati kawasan hutan lindung 2,5316 Km, kawasan hutan produksi tetap 33,1553 km dan perkebunan besar 23,626 Km.(ckc)

Tulis Komentar