Tolak Kenaikan BBM, Demokrat: Tak Perlu Menangis Seperti Elite PDIP

Rabu, 07 September 2022 | 09:08:20 WIB
Tolak Kenaikan BBM, Demokrat: Tak Perlu Menangis Seperti Elite PDIPi Foto:

GENTAONLINE.COM - Badan Pemenangan Pemilu (Bappilu) DPP Partai Demokrat  telah mengkomunikasikan kepada anggota Fraksi Partai Demokrat di DPR-RI, DPRD Provinsi dan DPRD Kabupaten/Kota untuk mengambil langkah dan tindakan terkait kenaikan harga BBM bersubsidi.

 
Deputi Bappilu DPP Partai Demokrat, Kamhar Lakumani, mengatakan selain menyuarakan penolakan kenaikan harga BBM bersubsidi di Parlemen, DPP juga meminta 514 Dewan Pimpinan Cabang Kabupaten/Kota melakukan aksi penoalakan kenaikan BBM. "Kader tak perlu menangis dalam menyampaikan argumentasi penolakan kenaikan BBM ini sebagaimana aksi sandiwara elite-elite partai PDIP pada saat merespon kenaikan BBM di masa pemerintahan SBY yang lalu yang ternyata saat ini ketika berkuasa bisa memahami kenaikan BBM padahal tak ada situasi yang benar-benar mendesak jika pemerintah benar-benar peduli dengan rakyatnya," kata Kamhar dalam keterangannya, Selasa (6/9).
 

Kamhar mengatakan seluruh kader dibebaskan untuk ikut unjuk rasa menolak kenaikan BBM ini. Bila perlu mengajak keluarga TNI, keluarga Polri, keluarga PNS/ASN dan partai-partai lain untuk ikut turun ke jalan dalam aksi damai.

Menurut Kamhar, masih banyak jalan yang bisa ditempuh jika benar-benar pro rakyat. Salah satunya bisa melalui relokasi penggunaan anggaran untuk meninjau ulang IKN dan infrastruktur yang tak prioritas, termasuk juga dengan jalan menekan tingkat kebocoran APBN.

"Tapi pemerintah mengambil jalan pintas dan jalan mudah untuk memenuhi segala ambisinya dengan memberikan beban kepada rakyat. Menaikan harga BBM untuk menekan beban APBN ini langkah paling instan dan paling mudah, tapi sekaligus juga menunjukkan pemerintah tak kreatif tak punya hati," ujarnya.

Pemerintah resmi menaikan harga BBM bersubsidi pada Sabtu (3/9) lalu. Pertalite dari Rp 7.650 per liter menjadi Rp 10 ribu per liter. Solar subsidi dari Rp 5.150 per liter menjadi Rp 6.800 per liter. Kemudian Pertamax Rp 12.500 per litar menjadi Rp 14.500 per liter.(rep)

Tulis Komentar