DPR Minta Polisi Buru Peretas Aktivis ICW & Eks Pimpinan KPK

Kamis, 20 Mei 2021 | 08:49:55 WIB
DPR Minta Polisi Buru Peretas Aktivis ICW & Eks Pimpinan KPKi Foto:

GENTAONLINE.COM - Wakil Ketua Komisi III DPR RI, Ahmad Sahroni, meminta polisi menangkap pelaku peretasan akun media sosial delapan aktivis Indonesia Corruption Watch (ICW) dan mantan pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

Menurutnya, peretasan terhadap aktivis ICW serta eks komisioner KPK itu merupakan tindakan yang tak dapat ditoleransi.

"Polisi bersama tim sibernya harus segera mencari tahu siapa dalang dari peretasan handphone terhadap para anggota ICW dan mantan pimpinan KPK tersebut. Oknum-oknum seperti itu sangat meresahkan," kata Sahroni lewat pesan singkat.

Dia menilai aksi peretasan yang terjadi itu berpotensi memunculkan sentimen negatif terhadap prinsip kebebasan berpendapat di Indonesia yang merupakan amanah konstitusi.

"Munculnya praktik penyadapan ini sangat dikhawatirkan, karena bisa memunculkan pandangan negatif terhadap kebebasan berekspresi kita. Padahal kan sudah jelas, bahwa kebebasan berpendapat itu dilindungi undang-undang," sambungnya.

Lebih lanjut, Sahroni meminta polisi memberikan perlindungan hukum yang memadai kepada para aktivis dan eks komisioner KPK. Dia mengingatkan semua orang memiliki kedudukan yang sama di mata hukum, dan harus memiliki rasa aman ketika menyuarakan pendapat.

"Saya juga meminta kepada polisi agar bisa menekan upaya intimidasi ataupun teror dari siapapun kepada aktivis maupun lapisan masyarakat tanpa terkecuali," ucapnya.

Sebelumnya, akun WhatsApp Koordinator ICW Adnan Topan Husodo dan tujuh pekerja ICW lainnya diduga diretas di tengah polemik penonaktifan 75 pegawai KPK yang tak lolos tes wawasan kebangsaan (TWK).

"Setidaknya dari ICW yang terdata di kami ada sekitar delapan orang yang ada potensi atau ada upaya serangan digital. Salah satunya Mas Adnan," kata peneliti ICW Wana Alamsyah melalui sambungan telepon, Senin (17/5).

Wana mengatakan salah satu pola dugaan upaya meretas dimulai saat seorang rekannya dihubungi oleh nomor tak dikenal dengan kode area telepon Amerika Serikat. Setelah itu, akun WA temannya tersebut tak bisa diakses.

Tak hanya itu, diskusi virtual yang digelar oleh ICW juga disusupi peretas, Senin (17/5). Peretas menggunakan nama mantan Ketua KPK, Abraham Samad.(cnn)

Tulis Komentar