Panglima TNI Tekankan Bahaya Medsos dan Migrasi Bangsa Lain

Rabu, 05 April 2017 | 23:07:11 WIB
Panglima TNI Tekankan Bahaya Medsos dan Migrasi Bangsa Laini Foto: Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo berikan kuliah umum di UIN Suska Riau.

GENTAONLINE.COM - Banyak kelebihan yang dimiliki Indonesia, sebagai negara yang kaya akan sumber daya alam tentunya menjadi daya tarik tersendiri bagi bangsa lain. Dengan pertumbuhan ekonomi yang dimiliki oleh Indonesia, dan menjadi salah satu negara teroptimis nomor 2 untuk tingkat ekonomi.
 
Dan sebagai negara kepulauan terbesar di equator, yang kaya akan sumber pangan, tentunya membuat iri bagi negara lain. Sehingga tidak menutup kemungkinan akan mendatangkan ancaman bagi Indonesia. Sebagai warga negara tentunya kita haruslah waspada dan tidak boleh terlena. Karena bisa saja akan berdampak pada keutuhan dan kesatuan bangsa Indonesia.
 
Demikian disampaikan oleh Panglima TNI, Jenderal Gatot Nurmantyo di hadapan ribuan pelajar dan mahasiswa, dalam acara kuliah umum yang diselenggarakan oleh PMW KAHMI Riau, di Gedung PKM UIN Suska, Panam, Rabu (5/4). Dengan tema yang diusung "Menjaga Keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia".
 
Hadir dalam acara tersebut Gubernur Riau Arsyadjuliandi Rahman, Pangdam I Cucu Sumantri, Danrem Wirabina 031, seluruh Bupati kabupaten/kota, serta jajaran Forkompida di Riau.
 
Dikatakan Gatot, ancaman terhadap bangsa akan mulai banyak terjadi, seiring dengan kemajuan zaman saat ini. Dengan ancaman terbesar yakni melalui generasi muda sebagai penerus bangsa, salah satunya datang melalui media sosial yang saat ini sudah menghipnotis seluruh sikap dan perilaku manusia.
 
Selain itu juga, ancaman narkoba juga sudah mulai merajalela. Tercatat di tahun 2016, 2% dari jumlah penduduk Indonesia menggunakan narkoba atau 5,1 juta jiwa. Sementara yang 15 ribu jiwa meninggal setiap harinya, hanya karena narkoba.
 
"Ini tentunya menjadi ancaman bagi negara, dan bahkan bisa memecah persatuan dan kesatuan bangsa nantinya. Untuk itu, diharapkan kepada generasi muda agar jangan cepat berputus asa. Tetap menjaga kedaulatan bangsa, dengan menjaga landasan negara yakni Pancasila," ujarnya.
 
Dalam momen kuliah umum yang dihadiri ribuan peserta tersebut, khususnya pelajar dan mahasiswa, Gatot menjelaskan, ancaman tersebut terjadi bermula dari bertambahnya jumlah penduduk di dunia, termasuk di Indonesia. Tercatat di awal tahun 2017 jumlah penduduk Indonesia mencapai angka 7 miliar jiwa. Pertambahan tersebut terjadi hanya dalam waktu singkat yakni 12 tahun.
 
Ini artinya, akan terjadi over kapasitas, dan berdampak pada kurangnya sumber energi yang dihasilkan, begitupula produksi pangan. Sehingga banyak orang yang akan berusaha melirik dan melakukan imigrasi ke negara-negara yang dianggap memiliki sumber energi dan pangan yang cukup.
 
Nah, dengan kondisi tersebut tentu akan berdampak terhadap tingginya angka kematian karena tingginya angka kemiskinan. Juga akan terjadi kompetisi secara global, dimana akan terjadi penurunan produksi sementara gaya hidup atau lifstyle akan semakin tinggi.
 
Saat ini, tingkat keterganggungan terhadap media sosial sangatlah tinggi. Tentu akan banyak sumber informasi yang nantinya akan dijadikan pedoman dalam menjalankan hidup. "Seperti terjadinya perubahan model bisnis. Jika itu semua dibiarkan maka akan terjadi kesenjangan ekonpmi, krisis ekonomi dan bahkan kriminalitas yang tinggi serta tingginya jumlah imigrasi," paparnya. (*)

Sumber :riaumandiri.co

Tulis Komentar