Akan Kawal Kasus Anak di Bengkalis, KOMNAS PA Riau Sesalkan Sikap Legislator Bengkalis ini

Kamis, 10 Desember 2020 | 15:12:24 WIB
Akan Kawal Kasus Anak di Bengkalis, KOMNAS PA Riau Sesalkan Sikap Legislator Bengkalis inii Foto: Dewi Arisanty

GENTAONLINE.COM- Ketua Komisi Nasional Perlindungan Anak (KOMNAS PA) provinsi Riau Dewi Arisanty mengaku mendapat intimidasi saat akan menjalankan tugasnya di kabupaten Bengkalis, provinsi Riau. Dugaan intimidasi itu datang dari legislator Bengkalis Syofian, S.Pd.I, yang diketahui menjabat Ketua Komisi IV DPRD kabupaten Bengkalis.

Demikian dikatakan Dewi Arisanty saat berbincang dengan wartawan gentaonline.com, Senin pagi (7/12) di Pekanbaru.

Awalnya, Dewi mendapat laporan dari Ketua Yayasan Sahabat Perempuan dan Anak (SAPA) Bengkalis tentang kasus percobaan pemerkosaan anak yang terjadi di Bengkalis beberapa waktu lalu.  Dimana, Sz (46) yang telah ditetapkan tersangka oleh Polres Bengkalis, hendak memperkosa Melati (nama samaran) yang tak lain putri kandungnya sendiri dan masih berusia 14 tahun.

Dalam perkembangan penanganan kasus tersebut, lanjut Dewi, terungkap bahwa kakak kandung Melati yakni Rs (19) ternyata sudah lebih dulu menjadi korban kebiadaban sang ayah. "Korban Rs dicabuli sejak bertahun-tahun lalu. Dan tak berani melapor karena diancam" beber Dewi.

Masih kata Dewi, seiring jalannya kasus tersebut istri tersangka yang juga kader partai politik itu beberapa kali melakukan mediasi dan memohon agar suaminya dibebaskan. Sementara, paska mengetahui kasus itu, KOMNAS PA Riau tidak mungkin bisa berdiam diri. "Tentu harapan kita tersangka diproses sesuai ketentuan Undang-undang yang berlaku, hukum seberat-beratnya. Makanya kita akan turun untuk mengawal jalannya proses hukum disana" cetusnya.

Diduga, untuk memuluskan jalannya proses mediasi, istri tersangka meminta bantuan Syofian sebagai mediator. "Kemarin (Minggu-red), Ketua Komisi IV pak Syofian telpon saya. Sudahlah buk, jangan diperpanjang. Anaknya juga udah memaafkan dan minta ayahnya di bebaskan. Pak Kapolres, Kanit Reskrim, Kanit PPA semua sudah setuju jika dari Komnas Perlindungan Anak tidak turun tangan" bebernya menirukan ucapan Syofian.

Dewi menyayangkan hal tersebut, ia menilai tidak seharusnya seorang wakil rakyat bersikap demikian. "Kan lucu, ngapain yang salah dibela. Mau keluarga, mau rekan partai, kalau salah ya salah dong" sesalnya.

Redaksi gentaonline.com mencoba menkonfirmasi Ketua Komisi IV DPRD Bengkalis Syofian, S.Pd.I. Dalam pernyataannya, Syofian membantah tudingan tersebut. "Tidak, tidak ada. Saya tak terlibat persoalan itu" sebutnya menjawab pertanyaan gentaonline.com, Selasa (8/12) via telepon seluler.

Saat disinggung soal informasi kasus pencabulan yang terjadi di Bengkalis itu, Syofian mengaku tidak tahu menau. 

"Saya tidak tahu, kebetulan saya lagi rapat ni. Maaf ya" tuturnya mematikan selulernya.


Di tempat terpisah, Kapolres Bengkalis melalui unit PPA Bripda Delyana Santa Lorenza mengatakan tersangka masih ada dalam ruang tahanan. "Kasusnya tetap berlanjut, malah SPDP nya sudah kita kirim ke Kejari" ujar Dely di ruangannya, Selasa (8/12).

"Jadi kami klarifikasi, tidak benar bahwa kami menyetujui untuk membebaskan tersangka" imbuh Dely. (Er)

 

Tulis Komentar