1,2 Juta Dosis Vaksin Tiba di Tanah Air

Senin, 07 Desember 2020 | 11:54:47 WIB
1,2 Juta Dosis Vaksin Tiba di Tanah Airi Foto: Vaksin Covid-19

GENTAONLINE.COM -  Vaksin Covid-19 pertama yang telah dipesan Pemerintah Indonesia tiba di Tanah Air di Bandara Soekarno-Hatta pada Ahad (6/12) sekitar pukul 21.30 WIB. Ada sebanyak 1,2 juta dosis vaksin jadi yang kemarin malam diboyong menggunakan pesawat Garuda Indonesia. 

Presiden Joko Widodo mengatakan, vaksin yang tiba pertama kali di Tanah Air ini merupakan vaksin Sinovac yang diuji secara klinis di Bandung sejak Agustus lalu. Pemerintah pun masih terus mengupayakan kedatangan 1,8 juta dosis vaksin yang diperkirakan akan tiba pada awal Januari 2021. 

Selain vaksin dalam bentuk jadi, kata Jokowi, dalam bulan ini akan tiba 15 juta dosis vaksin. Kemudian pada Januari 2021, sebanyak 30 juta dosis vaksin dalam bentuk bahan baku curah yang akan diproses oleh PT Bio Farma (Persero) akan tiba di Indonesia.

“Kita amat bersyukur. Alhamdulillah vaksin sudah tersedia. Artinya, kita bisa segera mencegah meluasnya wabah Covid-19,” kata Jokowi, Ahad (6/12) malam. 

Jokowi juga menekankan pentingnya persiapan sistem distribusi vaksin ke daerah, peralatan pendukung, sumber daya manusia (SDM), dan tata kelola vaksin. “Kita tahu telah disiapkan sejak beberapa bulan yang lalu lewat simulasi-simulasi di beberapa provinsi dan saya yakin setelah diputuskan vaksinasi dimulai semua sudah dalam keadaan siap,” kata dia.

Presiden menyampaikan, vaksinasi tak mungkin dilakukan secara serempak untuk seluruh masyarakat di berbagai daerah. Karena itu, ia berharap agar semua pihak dapat mengikuti informasi dan petunjuk dari para petugas yang tengah menyiapkan vaksinasi, termasuk dengan terus menjalankan protokol kesehatan pencegahan Covid-19.

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menjelaskan, vaksin ini tiba dengan kargo khusus Garuda dengan rute Jakarta-Beijing-Jakarta. "Kehadiran vaksin ini adalah momentum awal langkah pemerintah dalam pelaksanaan pengadaan vaksin," ujar Airlangga. 

Airlangga mengatakan, penyaluran vaksin kepada masyarakat baru akan dilakukan setelah BPOM melakukan uij mutu dan keamanan. Selain itu, pemerintah juga masih menunggu sertifikasi halal dari Majelis Ulama Indonesia.

"Meski vaksin sudah datang, ini perlu evaluasi dan BPOM untuk memastikan aspek mutu dan keamanan. Juga menunggu fatwa MUI untuk halalnya. Ini bertahap dan semua pelaksanaan juga dilakukan bertahap," ujar Airlangga.

Airlangga menjelaskan, vaksin yang sudah dikantongi oleh pemerintah akan terbagi dua. Pertama, vaksin program pemerintah yang akan diberikan gratis oleh pemerintah. Kedua, vaksin mandiri yang biayanya akan dibebankan kepada masyarakat.

Terkait teknis pemberian vaksin, jumlah yang berhak mendapatkan vaksin gratis dan berapa biaya yang akan dibebankan kepada masyarakat untuk vaksin mandiri akan diatur dalam aturan terperinci. Ia memperkirakan aturan tersebut keluar pada satu hingga dua pekan mendatang.(rep)

Tulis Komentar