Kecam Macron,

Rizieq Shihab Serukan Aksi 211 dan 411

Senin, 02 November 2020 | 11:55:51 WIB
Rizieq Shihab Serukan Aksi 211 dan 411i Foto: Spanduk Rizieq Shihab membentang di tengah bagian salah satu kegiatan massa aksi FPI dan PA 212

GENTAONLINE.COM - Imam Besar Front Pembela Islam (FPI) Rizieq Shihab menyerukan kepada seluruh umat untuk turun dalam aksi membela Nabi Muhammad SAW di Kota Bandung dan Jakarta pekan ini.

"Teristimewanya saya serukan kepada semua untuk ikut aksi 211 di ibukota Jakarta dan aksi 411 di Kota Bandung untuk membela Nabi Muhammad SAW yang telah dihinakan, dilecehkan oleh Presiden Prancis [Emmanuel Macron], yang telah dihinakan, dilecehkan oleh sebagian masyarakat Prancis, oleh media-media Prancis" kata Rizieq dalam rekaman video yang diunggah ke saluran Youtube, Front TV, Sabtu (31/10).

Aksi 211 sendiri akan digelar di depan Kedubes Prancis, Jalan MH Thamrin, Jakarta Pusat pada hari ini, 2 November 2020. Disebutkan aksi itu akan dimulai dengan salat zuhur berjamaah.

Sementara itu, aksi 411 akan digelar pada 4 November mendatang setelah zuhur dengan melakukan pawai atau longmarch dari Gedung Sate di Jalan Diponegoro menuju Gedung Merdeka di jalan Asia Afrika, Bandung.

"Jangan pernah diam, jangan pernah beri ruang sekecil apapun juga kepada siapapun yang ingin merendahkan melecehkan nabi kita sayidina Muhammad SAW," sambung Rizieq.

Sebelumnya, kecaman demi kecaman muncul di seantero dunia mengenai pernyataan Presiden Prancis Emmanuel Macron terkait umat Islam. Pernyataan itu disampaikan Macron akhir dua pekan lalu setelah aksi pembunuhan terhadap guru sejarah Samuel Paty terkait karikatur Nabi Muhammad SAW di majalah satire asal Prancis, Charlie Hebdoo.

Setelah dianggap melukai umat Islam, Macron kembali angkat suara di mana ia mengaku dapat memahami perasaan muslim sedunia. Dalam wawancara yang dilakukan saluran TV berbasis di Qatar, Al Jazeera, untuk meredakan kemarahan umat Islam, Macron memberikan pemaparan mengenai maksud ucapan sebelumnya dengan nada yang lebih lembut.

"Saya bisa mengerti bahwa orang bisa dikejutkan oleh karikatur itu, tetapi saya tidak akan pernah menerima bahwa kekerasan bisa dibenarkan," katanya, Sabtu (31/10).

"Saya menganggap itu tugas kami untuk melindungi kebebasan kami dan hak-hak kami," tambahnya dalam kutipan wawancara tersebut.

Terkait pernyataan Macron yang pertama hingga memicu kemarahan muslim di dunia, termasuk pemboikotan dari negara-negara Timur Tengah, Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) mengatakan pada Sabtu lalu, "Indonesia mengecam keras pernyataan Presiden Prancis yang menghina agama Islam, yang telah melukai perasaan umat Islam di seluruh dunia."

Menurutnya, pernyataan Macron tersebut telah melukai perasaan jutaan umat Muslim di dunia dan dapat memecah persatuan umat beragama. Sementara, kata Jokowi, dunia saat ini seharusnya bersatu dalam menghadapi pandemi virus corona (Covid-19).

Selain merespons celotehan Macron, mantan Wali Kota Solo itu juga mengecam tindakan kekerasan yang terjadi di sejumlah kota di Prancis.

Jokowi juga menekankan tindakan radikalisme dan terorisme merupakan perbuatan tercela dan tidak ada sangkut pautnya dengan agama manapun. Ia pun meminta rakyat Indonesia tetap memegang kesakralan nilai agama tanpa menghubungkan dengan aksi radikal.(cnn)

Tulis Komentar