PLN Catat Konsumsi Listrik Turun, Warga Komplain Tagihan Naik

Senin, 22 Juni 2020 | 09:05:31 WIB
PLN Catat Konsumsi Listrik Turun, Warga Komplain Tagihan Naiki Foto: ilustrasi internet

GENTAONLINE.COM -- PT PLN (Persero) mencatat konsumsi listrik pelanggan turun 10,73 persen pada Mei 2020 menjadi 18,63 Terra Watt hour (TWh) dibandingkan periode yang sama tahun lalu, yaitu 20,63 TWh.

Pada April 2020 atau bulan sebelumnya, konsumsi listrik juga tercatat turun 4,08 persen menjadi 19,39 TWh. Padahal, pada periode tersebut, warga mengeluhkan lonjakan tagihan listrik yang disebut meningkat karena sebagian besar kegiatan dilakukan dari rumah.

Namun, perusahaan setrum negara itu tidak menjelaskan lebih rinci penurunan konsumsi listrik pelanggan.

Direktur Niaga dan Manajemen Pelanggan PLN Bob Saril hanya meyakini tingkat konsumsi listrik akan meningkat lagi. Sebab, pemerintah tengah menjalankan masa transisi dari Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) menuju tatanan hidup baru (new normal). 

"Saat ini kondisi new normal yang sudah memberikan sedikit banyak ruang untuk ekonomi lebih bergerak, tentu menjadi angin segar bagi penjualan listrik di sektor industri dan bisnis PLN," ujar Bob seperti dikutip dari Antara, Minggu (21/6). 

Selain itu, ia mengatakan perusahaan akan berupaya mengeluarkan beberapa strategi untuk meningkatkan penjualan listrik ke depan. Hal ini dilakukan melalui kebijakan intensifikasi maupun ekstensifikasi.

"Kami optimistis ke depannya, penjualan ini akan kami genjot dari berbagai lini," katanya. 

Executive Vice President Corporate Communication & CSR PLN Agung Murdifi menambahkan strategi intensifikasi bertujuan untuk mengoptimalkan pemakaian energi listrik pada pelanggan eksisting. Sementara, kebijakan ekstensifikasi adalah menambah pelanggan baru termasuk mengakuisisi pelanggan captive power.

"Selain itu, PLN juga melakukan efisiensi biaya, mencari ceruk pasar baru, optimalisasi layanan berbasis digital melalui New PLN Mobile dan kampanye electrifying lifestyle dan live sales melalui media sosial," katanya.

Sebelumnya, masyarakat mengeluhkan soal tagihan listrik yang membengkak dalam beberapa bulan terakhir. Masyarakat curiga PLN menaikkan tarif listrik secara diam-diam. 

Namun, hal ini dibantah oleh PLN. BUMN bidang kelistrikan itu mengklaim tidak ada kenaikan tarif listrik, melainkan ada peningkatan penggunaan listrik oleh pelanggan di masa kerja dari rumah (work from home) di tengah pandemi corona. 

SEVP Bisnis dan Pelayanan Pelanggan PLN Yuddy Setyo Wicaksono mengatakan hal ini karena aktivitas masyarakat kini lebih banyak dilakukan di dalam rumah. Mulai dari aktivitas kerja, sekolah, hingga hiburan.

"Pas WFH itu, drakor jadi banyak yang tahu, karena kegiayannya di rumah, jadi nonton drakor di rumah, main game sepanjang waktu di rumah. Ini hiburan yang hindari keluar rumah dan berhubungan dengan listrik," tutur Yuddy. 

Kedua, pemakaian listrik juga semakin bertambah karena momen bulan puasa. "Ramadan kita (masyarakat) bangun lebih awal, masak, dan lainnya, lampu nyala semua jadi lebih panjang, sehingga ada kenaikan dari bulan sebelumnya," jelasnya. 

Ketiga, ada perubahan sistem catat meter kWH penggunaan listrik. Dari sebelumnya rata-rata dari bulan sebelumnya menjadi riil pada bulan pemakaian.(cnn)

Tulis Komentar