Paska Tewasnya Pekerja, DPRD Pekanbaru Tinjau Proyek Pembangunan Hotel Mimosa

Selasa, 06 Maret 2018 | 02:39:06 WIB
Paska Tewasnya Pekerja, DPRD Pekanbaru Tinjau Proyek Pembangunan Hotel Mimosai Foto:

GENTAONLINE.COM-Tewasnya seorang pekerja di proyek pembangunan Hotel Mimosa di Jalan Riau, menjadi perhatian serius DPRD Kota Pekanbaru. Untuk memastikan kondisi di lapangam, Komisi III melakukan tinjauan ke lapangan, Senin (5/3).
 
Tinjauan lapangan ini guna memastikan secara langsung kronologis kecelakaan kerja pada pembangunan Hotel Mimosa Jalan Riau, Kecematan Senapelan Pekanbaru tersebut.
 
Dari informasi di lapangan, ternyata sudah dua orang meregang nyawa di lokasi proyek itu, pertama peristiwa terjadi pada pertengahan Agustus 2017 lalu, kemudian disusul pada Selasa (27/2), dimana korban diketahui bernama Dana Prihatin harus merenggang nyawa di lokasi setelah tertimpa dinamo dari ketinggian 6 lantai.
 
Atas dua peristiwa tersebut, pihak perusahaan maupun pengelolaa terkesan tidak maksimal dalam menerapkan manajemen keselamatan dan kesehatan kerja (K3).
 
Rombongan yang dipimpin oleh Ketua Komisi Zulfan Hafis saat melalukan pengecekan di lapangan menemukan dugaan adanya unsur kelalaian dalam perisitiwa tersebut.
 
"Yang pasti kita lihat ada unsur kelalaian, dimana seharunya lift untuk mengangkut material tetapi ternyata juga bisa mengangkut orang, sehingga terjadi hal yang tidak diinginkan, apalagi ini kejadian sudah dua kali, tentunya ini merusak citra kota Pekanbaru yang zerro insiden," ungkap Zulfan Hafis, saat melakukan kunlap ke TKP kecelakaan kerja pembangunan Hotel Mimosa, pagi itu.
 
Zulfan Hafis yang juga didampingi anggota Komisi III lainnya Maspendri, Aidil Amri, Heri Pribasuki, dan juga Kabid Operasional dan Ketentraman Masyarakat Satpol PP Pekanbaru Desheriyanto, mengatakan akan segera memanggil pihak manajemen hotel sebagai tindak lanjut hasil kunlap tersebut.
 
"Kita minta aktivitas pembangunan hotel dihentikan sementara waktu, karena ini sudah tidak benar lagi dan kita tidak mau tahu, yang punya politisi nasional dan segala macamnya, kalau ini memang tidak sesuai aturan harus dihentikan, dasar kita penghentian ini kita ingin tahu dulu SOP-nya seperti apa, apakah sesuai standar K3 atau seperti apa, tapi jelas kita lihat memang ada unsur kelalaian," tegas Zulfan Hafiz.
 
Tidak hanya itu, Politisi Nasdem ini juga menyinggung soal pihak manajemen yang dinilai telah mengangkangi peraturan yang ada di Kota Pekanbaru, dalam hal ini soal izin bangunan yang tidak sesuai.
 
"Izin bangunannya tidak sesuai,  dari 11 ternyata dibangun 14 lantai, ini termasuk handal pengusahanya nih suka-suka dia aja, ini tidak dibenarkan, kita welcome setiap investor yang masuk tapi taati aturan yang ada," pinta Zulfan.
 
Sementara itu pengawas lapangan pembangunan hotel Mimosa, Rian Antori kepada rombongan kunlap DPRD mengakui bahwa sejak pembangunan hotel tersebut berlangsung sedikitnya sudah ada dua korban jiwa yang terjadi.
 
"Saat kejadian kita tidak ada di lokasi, namun menurut keterangan dari pekerja korban menaiki lift barang dan sudah diigatkan untuk segera turun tapi korban tidak mau, tanggung katanya," ungkap Rian Antori.
 
Menurut keterangan Rian Antori lagi, sedikitnya ada 80 tenaga kerja yang terlibat dalam pembangunan hotel yang diketahui oleh PT Deck (Dwi Eka Cipta Kreatif) ini, 20 diantaranya adalah tenaga kerja lokal.
 
Sementara itu, pihak Satpol PP Pekanbaru yang turut hadir belum bisa memberi garis line Satpol PP karena masih menunggu intruksi Kasatpol PP Pekanbaru Agus Pramono.
 
"Kita koordinasi dulu dengan ketua, karena ini meyangkut hidup orang banyak, kalau memang harus di-polis line kita akan lakukan agar operasi pembangunan dihentikan sementara waktu, kita tunggu intruksi secepatya," ungkap Desriyanto Kabid Operasional dan Ketentraman Masyarakat Satpol PP Pekanbaru. (Genta/datariau)

Tulis Komentar