ISNU Riau Gelar Seminar Dengan Tema 'Spriritual Pendidikan dan Moral Bangsa'

Sabtu, 21 Oktober 2017 | 22:38:54 WIB
ISNU Riau  Gelar Seminar Dengan Tema 'Spriritual Pendidikan dan Moral Bangsa'i Foto:

GENTAONLINE.COM - Ikatan Sarjana Nahdlatul Ulama (ISNU) Riau, menggelar seminar dengan melibatkan sejumlah tenaga pengajar di Riau ,dilaksanakan di Graha Badnur, Jl. Gabus Pekanbaru, Sabtu (21/10).

Seminar dengan  tema "Spriritual Pendidikan dan Moralitas Bangsa", menghadirkan sejumlah pakar pendidikan di Bumi Lancang Kuning.

Hadir sebagai pemateri 'penelitian tindakan kelas (PTK)' pada sesi pertama Wakil Dekan  III  Fakultas  Tarbiyah  dan Keguruan UIN Suska Riau ,Dr.Kusnadi,M.Pd.

Dr.Kusnadi,M.Pd dalam pemapararannya mengatakan bahwa PTK adalah penelitian tindakan yang dilakukan dengan tujuan memperbaiki kualitas praktik pembelajaran di kelas.

"Fokus PTK pada siswa atau PBM yang terjadi di kelas,"katanya.

Menurut Dr.Kusnadi tujuan utama PTK adalah untuk memecahkan permasalahan nyata yang terjadi di kelas dan meningkatkan

kegiatan nyata guru/dosen dalam kegiatan pengembangan profesinya.

"Apabila anda sebagai guru merasa bahwa proses pembelajaran yang Anda praktikkan sehari-hari di kelas tidak bermasalah,maka penelitian tindakan kelas tidak perlu Anda lakukan,"tuturnya.

Dr.Kusnadi,M.Pd menjalaskan bahwa dalam PTK setidaknya ada 3 unsur atau konsep yang harus dipenuhi.

Pertama Penelitian adalah aktivitas mencermati suatu objek tertentu melalui metodologi ilmiah dengan mengumpulkan data-data dan dianalisis untuk menyelesaikan suatu masalah.

Kedua Tindakan adalah suatu aktivitas yang sengaja dilakukan dengan tujuan tertentu yang berbentuk siklus kegiatan dengan tujuan tertentu yang berbentuk siklus kegiatan dengan tujuan untuk memperbaiki suatu masalah dalam PBM

Ketiga Kelas adalah sekelompok siswa yang dalam waktu yang sama menerima pelajaran yang sama dari seorang guru.

Dr.Kusnadi menjelaskan Karakteristik PTK harus On the job problem oriented masalah yang diteliti benar-benar yang dihadapi guru dalam PBM di kelas.

"Problem-solving oriented PTK dilakukan guru sebagai upaya memecahkan masalah yang dihadapi oleh guru dalam PBM di kelasnya melalui suatu tindakan (treatment) tertentu sebagai upaya menyempurnakan proses pembelajaran di kelasnya," jelas Dr.Kusnadi.

Selanjutnya pemateri kedua yakni Kyai Kholid Junaidi, M.Pd.I membawakan materi Tawasul.

Amaliyahku Amaliyah NU, inilah kata pembuka oleh Kyai Kholid.

Menurut Kyai Kholid betapa pentingnya bagi seorang pendidik yang sekaligus kader NU memiliki konsep keimanan yang kuat serta bertaqwalah kepada Allah, Allah berifman dalam surat Al-Maidah:35.

"Hai orang-orang yang beriman, bertaqwalah kepada Allah, dan carilah jalan yang mendekatkan diri kepada-Nya, danbersungguh-sungguhlah kamu di jalan-Nya agar kamu beruntung," kata Kyai Kholid Junaidi, M.Pd.I yang juga merupakan Pimpinan

Ponpes Hidayatul Mubtadi’ien Sumber Makmur Kecamatan Tapung, Kabupaten Kampar,ini.

Kyai Kholid mengatakan ,bahwa kader NU harus bisa menjawab semua tantangan dan perkembangan zaman.

"NU sering di cap selalu melakukan perbuatan Bid'ah, padahal selaku kader NU kita harus bisa menjelaskan bahwa semua yang dilakukan NU ada dalilnya, " kata Kyai Kholid.

Misalnya perosalan qunut, sebagai seorang kader dan tenaga pengajar dari kader NU seharusnya ini sudah tidak lagi menjadi perdebatan.

Soal qunut ada dalilnya bahwa rasulullah SAW tidak pernah meninggal qunut .

"Rasulullah SAW tidak pernah meninggal qunut sehingga beliau meninggal dunia Musnad Ahmad, Hadis Indek Nomor: 12196," jelasnya.  (rls)
 

 

Tulis Komentar