Ketua DPD Partai Golkar Provinsi Riau Diduga Melindungi Kader Bermasalah

Selasa, 14 September 2021 | 18:40:09 WIB
Ketua DPD Partai Golkar Provinsi Riau Diduga Melindungi Kader Bermasalahi Foto: Ketua Golkar Riau, Syamsuar

PEKANBARU-- Pernyataan itu disampaikan langsung oleh Peneliti Senior Forum Masyarakat Peduli Parlemen Indonesia (Formappi) Riau, Selasa (14/9/2021). Pada saat berada di Perum Griya Nusantara Sidomulyo.

Selaku Peneliti, Larshen Yunus mencermati, bahwa H Sari Antoni SH telah terang-terangan menghianati Kedaulatan Masyarakat Kabupaten Rokan Hulu (Rohul).

Ternyata, Tindakan itu juga di Amini Ketua DPD Partai Golkar Provinsi Riau.

Selaku Ketua Partai merangkap sebagai Gubernur Riau, Drs H Syamsuar M.Si juga diduga kuat melindungi Kader yang bermasalah.

Syamsuar ikut serta telah merusak citra partai berlogo pohon beringin itu, ditengah upaya pencitraan yang sedang dilakukan Ketua Umumnya, Airlangga Hartarto.

Bukan sekedar Partai Golkar, Masyarakat di Dapil Rohul juga terkena imbasnya, yakni mengalami Kerugian akibat ulah Kader yang bermasalah seperti Sari Antoni.

Selain Kasus Jarang ke Kantor, H Sari Antoni juga terlibat dalam skandal Penggunaan Ijazah Palsu sewaktu SMA/K, serta juga terlibat dalam kasus Penggelapan Dana Koperasi di daerah Mahato (Perbatasan Rohul-Rohil).

Atas temuan itu, Minggu depan Formappi Riau segera menyurati Mahkamah Partai Golkar di Jakarta. Surat ke DPP itu juga akan di Tembuskan ke Badan Kehormatan DPRD Provinsi Riau.

"Bagi kami ini sangat fatal. Kok bisa-bisanya hampir 1 tahun Pak Sari Antoni tidak ke Kantor. Apa susahnya sih? Ngantor ke Gedung DPRD aja susah. Kalau tau begini, kok mau jadi Anggota Dewan. Kasihanilah sama Dapil. Aspirasi Masyarakat Rohul jadi terbuang sia-sia" kesal Larshen Yunus.

Peneliti Formappi Riau itu juga kembali tegaskan, bahwa Gubernur Syamsuar yang merangkap sebagai Ketua DPD Partai Golkar Provinsi harus bertanggung jawab.

"Kami harap, agar pak Syamsuar jangan Melindungi Kader yang bermasalah. Ketua Dewan Kehormatan DPRD Provinsi Riau harus ambil sikap. Ingat ya pak! Suara Rakyat adalah Suara Tuhan. Jangan Menjadi Penghianat Rakyat!" tegas Larshen Yunus, menutup pernyataan persnya. (*)

Tulis Komentar