Oleh Komaruddin Rachmat
HMI Organisasi Kader | Sumbangan Pemikiran Jelang Munas KAHMI
HMI adalah organisasi kader bukan organisasi masa. Sifat ini harus di tegaskan kembali agar arah dan orientasi HMI tetap atau kembali ke jalurnya bila dianggap menyimpang.
Sebagai organisasi kader, bukan berarti HMI lepas dari tanggung jawabnya sebagai bagian gerakan civil society. Disini HMI memilik tiga peran sekaligus,yaitu pertama sebagai organisasi kader dan kedua menjadi penyanggah umat manakala Umat membutuhkan tiang penyanggah. Ketiga menjadi garda terdepan dalam penguatan kualitas kehidupan berbangsa dan bernegara.
Sebagai organisasi kader maka orientasi utama HMI adalah perkaderan,seluruh daya dan upaya adalah untuk suksesnya perkaderan. Menciptakan kader sesuai tujuannya " yaitu membina insan akademis,pencipta pengabdi bernafaskan Islam".
Product dari perkaderan HMI adalah insan cita ,"manusia idaman HMI" ialah manusia berkualitas yg nafas dan jiwanya diisi oleh nilai2 keislaman. Dengan begitu kader yg dilahirkan dari kandungan HMI adalah kader dengan kapasitas individu yang mumpuni,"pandai , profesional, memiliki dedikasi terhadap profesinya,dan taqwa.
Kader2 insan cita yg memiliki potensi dan kualitas tersebut pada akhirnya menyebar dimasyarakat sebagai pewarna kehidupan, ada yg menjadi akademisi, ada yg menjadi pedagang, guru..dan ada pula menjafi aktifis gerakan civil society seperti LSM dan ormas.
Dalam konteks perkaderan maka kampus adalah tempat yg effektip untuk berseminya kader berkualitas,karena dikampuslah terjadinya proses belajar mengajar. Tempat Tri Darma Perguruan tinggi dijalankan, yg senafas dengan sifat dan orientasi perkaderan HMI itu sendiri.
Di perguruan tingggi ada lembaga2 kemahasiswaan, tempat kader HMI mengasah ketrampilannya, sebagai tindak lanjut dari Latihan latihan kepemimpinan yg diberikan di HMI. Dengan demikian back to campus adalah langkah strategis HMI hari ini, untuk menegakkan kembali jati dirinya sebagai organisasi kader.
Dalam hal perannya sebagai civil society (modal sosial) , baik sebagai tiang penegak kualitas umat maupun penguatan kualitas kehidupan berbangsa dan bernegara,maka peran tersebut sifatnya temporary. Sesuai panggilan situasi.
Sekarang mari kita melihat fungsi dan peran KAHMI dikaitkan dengan uraian diatas. Ternyata tidak nyambung bukan!? Karena alumni baik secara perorangan maupun ber sama2 tanpa dimintapun sesungguhnya siap mengambil peran moralnya masing2 , untuk terjadinya proses perkaderan HMI yg berkualitas.
Pengawalan alumni HMI terhadap penguatan kualitas kader adik2nya tidaklah bisa dilakukan dengan struktur kaku seperti KAHMI,karena tradisi pola hubungan HMI dan alumninya selama ini adalah hubungan kekeluargaan dan bukannya formalistis.
Pola hubungan kekeluargaan bukan berarti tidak bisa membangun jaringan alumni untuk kepentingan orientasi vertikal, justru dengan cara ini akan lebih kuat dan kemungkinan terhindar dari tradisi konplik organisasi yg biasa terjadi.
Alumni HMI hari ini berpikir harus super strategis, tidak untuk kepentingan sesaat dirinya , tapi masa depan .Ok lah mungkin KAHMI dibentuk di zaman orde baru untuk menjawab soal di era itu. Tapi hari ini hendaknya alumni HMI mampu mengevaluasi dirinya dan dapat memecah kebuntuan berpikir (zumud).
Tokoh2 seperti kang Jana, kang Feri Mursidan Baldan, bung Afni Ahmad , Sarinande ,Darul siska, dan lain2 di jakarta harus dijadikan pemicu bagi yg lainnya. Untuk berbuat hal yg sama didaerahnya masing2,bila perlu di persempit di kampus masing2 alumni,dalam mengawal adik2 HMI menjadi kader berkualitas.
Mereka yg saya sebutkan diatas adalah modal2 sosial alumni HMI,yg giat tiada henti.Memintal tali2 silaturahmi antar alumni dan adik adik kader HMI.
Saya cuma berdoa dalam hati semoga mereka tidak terkooptasi sehingga mereka mau diajak menjadi pengurus KAHMI yg sedang berlangsung saat ini.Saya hanya berdoa kepada Allah "ya Allah hentikanlah kebodohan ini!". Lancarkanlah jalan adik2 HMI ,tanpa harus terganjal oleh batu besar yg bernama KAHMI.
Penulis Komaruddin Rachmat Mantum Badko jabar 81 - 83