Kisruh Mahasiswa Unri, Rektor: Hati-hati Informasi Hoax

Sabtu, 07 Oktober 2017 | 11:25:26 WIB
Kisruh Mahasiswa Unri, Rektor: Hati-hati Informasi Hoaxi Foto: Rektor Universitas Riau (UR), Prof Dr Ir Aras Mulyadi DEA

GENTAONLINE.COM-Rektor Universitas Riau (UR), Prof Dr Ir Aras Mulyadi DEA menanggapi peristiwa bentrokan antar Mahasiswa Fakultas Teknik dan Fisip di Kampus, Kamis (5/10) Malam lalu.

Rektor mengingatkan agar masyarakat jangan percaya sejumlah informasi hoax yang beredar ditengah masyarakat.

Setidaknya ada empat info keliru yang dibantah Rektor, beriku :

Pertama, soal sejumlah foto berdarah yang beredar ditengah masyarakat jangan cepat dipercayai, seperti ada foto kepala mahasiswa pecah dan berdarah beredar di sosial media itu adalah hoax .

Kedua, soal adanya informasi penyekapan mahasiswa Rektor menegaskan itu tidak benar.

Ketiga , Rektor membantah bahwa pihak Kampus lepas tangan, yang benarnya pihak Kampus sangat peduli dan segera menyelesaikan masalah termasuk mahasiswa yang luka-luka dan sakit diobati.

Keempat,  Rektor membantah adanya gedung Kampus terbakar, yang benar adalah pos security Fisip dan sejumlah papan bunga.

Rektor menegaskan akan ada Tim investigasi yang dibentuk oleh pihaknya untuk mencari fakta , selanjutnya masalah ini akan diproses secara damai.

"Akan segera dibentuk Tim Investigasi untuk mencari fakta, bekerja secara independen" tegas Rektor Universitas Riau (UR), Prof Dr Ir Aras Mulyadi DEA dalam kepada radarpekanbaru.com , Jum'at (6/10) sore.

Perkembangan selanjutnya akan disampaikan melalui konferensi pers dalam waktu dekat.
"Selanjut akan ada konferensi pers secepatnya," kata Aras.

Sejumlah Papan Bunga Tak Luput Dari Amukan Mahasiswa UR

Sebagaimana diketahui sejumlah pengusaha papan bunga merugi akibat bentrokan usai wisuda di Kampus Universitas Riau di Kota Pekanbaru karena mahasiwa mengamuk pada Kamis (5/10) petang dengan membakar properti mereka.

Pada area gedung Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Riau (FISIP UR), Jumat pagi, terlihat banyak pekerja dari perusahaan jasa karangan bunga tertunduk lesu melihat karangan bunga mereka sudah menjadi arang karena habis dibakar mahasiswa. Mereka mengatakan hanya bisa pasrah menerima kerugian itu.

Penyedia jasa karangan bunga di Pekanbaru biasanya hanya meminjamkan properti mereka pada saat acara, kemudian ditarik lagi untuk digunakan pada pekerjaan selanjutnya.
"Dari delapan karangan bunga yang dipesan untuk wisuda FISIP Unri, tinggal dua yang tersisa. Lumayan juga ruginya," kata seorang pekerja yang mengaku bernama Buyung.

Buyung dan beberapa pekerja dari perusahaan lainnya terpaksa mencari apa pun properti mereka yang bisa diselamatkan, dan mengambil foto sebagai bukti untuk pimpinan mereka.
"Waktu dengar ada kerusuhan, kami sudah datang mau ambil papan kami. Tapi tidak bisa masuk ke dalam kampus," ujarnya lagi.

Kondisi gedung FISIP Unri terlihat berantakan akibat tawuran mahasiswa. Sejak dari pintu masuk terlihat puing-puing papan bunga itu tinggal arang, dan pos keamanan rusak berat karena seluruh kacanya pecah.

Batu, kayu, dan kawat bekas pembakaran ban bekas berserakan di tengah jalan.

Kondisi di dalam gedung FISIP Unri juga berantakan, dan terlihat gelas-gelas pecah di lantai. Kondisi Kampus FISIP sepi dari mahasiswa, hanya ada sejumlah pegawai fakultas dan rektorat dibantu puluhan tenaga kebersihan.
"Kami mengerahkan sekitar 30 tenaga kebersihan untuk membersihkan semuanya ini," kata Kepala Sub-Bagian Rumah Tangga Rektorat Universitas Riau Bachtiar.

Sebelumnya, ratusan mahasiswa Fakultas Teknik dan FISIP Unri bentrok usai upacara wisuda.
Tawuran sesama almamater itu diduga karena konvoi mahasiswa Fakultas Teknik yang mengganggu mahasiswa FISIP Unri.

Akibatnya, sedikitnya sembilan mahasiswa luka-luka akibat bentrokan itu. Kedua kelompok dikabarkan telah menyepakatai untuk damai setelah dimediasi oleh Polresta Pekanbaru. (Genta/radarpku)

Tulis Komentar