Bubarkan Aksi Penolakan Kedatangan Rizieq Shihab,

Ketua FPI Pekanbaru Ditetapkan Tersangka

Rabu, 25 November 2020 | 13:19:56 WIB
Ketua FPI Pekanbaru Ditetapkan Tersangkai Foto:

GENTAONLINE.COM - Ketua Front Pembela Islam (FPI) Kota Pekanbaru, Husni Thamrin bersama anggotanya M Nur Fajril ditetapkan tersangka dan ditahan setelah diperiksa penyidik Satuan Reserse Kriminal Kepolisian Resor Kota Pekanbaru terkait pembubaran paksa aksi penolakan kedatangan Rizieq Shihab.

"Setelah dilakukan pemeriksaan secara intensif, penyidik Satreskrim Polresta Pekanbaru menetapkan status tersangka dan melakukan penahanan pelaku tindak pidana yang mengancam kebebasan berpendapat di muka umum," kata Kepala Polresta Pekanbaru,Kombes Pol Nandang Mu'min Wijaya, Rabu.

Pentolan FPI itu disangkakanPasal 18 Undang–Undang RI Nomor 9 Tahun 1998 tentang Kemerdekaan Menyampaikan Pendapat Dimuka Umum dan / atau Pasal 335 ayat (1) KUHPidana”. BunyinyaBarang siapa dengan kekerasan atau ancaman kekerasan menghalang-halangi hak warga negara untuk menyampaikan pendapat di muka umum yang telah memenuhi ketentuan undang–undang ini dan/atau barang siapa dengan melawan hak memaksa orang lain untuk melakukan, tidak melakukan atau membiarkan barang sesuatu apa dengan kekerasan.

Dalam hal ini pelaku diancam dengan pidana penjara paling lama satu tahun atau denda paling banyak empat ribu lima ratus rupiah. HusniThamrin sendiri dijemput Petugas pada Selasa subuh, pukul 04.00 WIB dan langsung dibawa ke Markas Polresta Pekanbaru.

Ia diperiksa akibat membubarkan secara paksa Deklarasi 45 Elemen Organisasi Kemasyarakatan yang menolak kedatangan Rizieq Shihab ke Pekanbaru, pada Senin (23/11). FPI membubarkan secara paksa deklarasi 45 elemen organisasi ke masyarakat serta tokoh-tokoh masyarakat menolak kedatangan HRS ke Pekanbaru.

"Pembubaran dilakukan mereka ini merampas hak-hak warga negara untuk berpendapat dan berkumpul di muka umum," ujar Kapolresta.

Nandang menjelaskan, Deklarasi 45 elemen ormas dan tokoh tersebut sudah mengantongi izin di masa pandemi. Mulai dari rekomendasi Satuan Tugas COVID-19, Surat Tanda Pemberitahuan (STP) Deklarasi serta memberitahu Polisi untuk pengamanan kegiatan. Di ujung aksi tersebut nyaris terjadi kericuhan saat beberapa orang dari FPI Kota Pekanbaru membuat gaduh dengan merebut pengeras suara dan berusaha mengambilalih panggung.(ANTR)

Tulis Komentar