Rizieq Shihab Pulang Bikin Kerumunan,

PDIP Salahkan Anies

Selasa, 10 November 2020 | 13:45:31 WIB
PDIP Salahkan Aniesi Foto: Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan

GENTAONLINE.COM - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dituding melakukan pembiaran atas kerumunan massa yang menyambut kepulangan Imam Besar Front Pembela Islam (FPI) Rizieq Shihab di Petamburan, Jakarta Pusat. Tudingan tersebut disampaikan PDIP melalui fraksinya di DPRD DKI.

"(Anies) Sengaja melakukan pembiaran. Kan banyak hal yang (bisa) dilakukan pemimpin itu sebenarnya," kata Anggota Fraksi PDIP DPRD DKI Jakarta, Jhony Simanjuntak saat dikonfirmasi, Selasa (10/11).

Menurut Jhony, seharusnya sejak awal Anies dapat memberikan imbauan dan edukasi kepada massa pendukung Rizieq soal situasi pandemi di Jakarta. Anies, kata dia, juga sebetulnya dapat melakukan lobi-lobi ke petinggi FPI di Jakarta agar tidak membuat acara yang menimbulkan keramaian.

Menurutnya, pembiaran ini juga akan menjadi preseden buruk bagi masyarakat. Menurutnya, kerumunan massa penyambutan Rizieq yang dibiarkan itu akan menimbulkan kecemburuan bagi masyarakat lain.

"Ini bisa jadi preseden juga bagi masyarakat yang lain, kenapa dia (massa penyambut Rizieq) bisa, kita enggak bisa. Itu aja," tuturnya.

Jhony juga mengatakan Anies menerapkan standar ganda terkait pelaksanaan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) Transisi dengan munculnya kerumunan penyambut Rizieq Shihab. Dengan peristiwa tersebut, Jhony menilai bahwa Anies memang sejak awal tidak melihat persoalan Covid secara objektif.

"Memang kepemimpinan Pak Anies itu dia lebih tidak melihat persoalan Covid secara objektif," kata Jhony menambahkan.

Terpisah, Ketua Fraksi PKB-PPP DPRD DKI Jakarta, Hasbiallah Ilyas di sisi lain menilai jika kerumunan warga di Petamburan menyambut kepulangan Rizieq Shihab bukan semata persoalan Pemprov DKI. Hasbi mengatakan warga yang datang ke Petamburan bukan hanya warga Jakarta.

"Ini kan bukan hanya warga DKI. Ini warga-warga daerah lain datang ke Petamburan," tutur Hasbi.

Menurut dia, akan sulit bagi Pemprov DKI membendung massa untuk menyambut Rizieq Shihab. Politikus PKB itu mengatakan jika salah satu yang dapat dilakukan Pemprov DKI saat ini hanya mengimbau warga untuk tetap mematuhi protokol kesehatan.

"Mungkin, tugas Pemprov hanya mengimbau aja. Enggak mungkin kita kerahkan satpol PP, yang ada ribut," ujarnya.

Sejak pagi ratusan simpatisan Pemimpin Besar Front Pembela Islam (FPI) Muhammad Rizieq Shihab memadati kawasan Petamburan, Jakarta Pusat yang merupakan akses jalan menuju markas Dewan Pimpinan Pusat (DPP) FPI. Dari pantauan, terlihat beberapa dari mereka tidak menerapkan protokol kesehatan dan menjaga jarak.

Epidemiolog Universitas Griffith, Australia, Dicky Budiman menilai kebijakan PSBB Transisi tidak berlaku di Kantor DPP FPI.

Hal itu dibuktikan dengan kondisi saat ini, ketika keramaian massa memadati ruas jalan Petamburan menyambut kepulangan Rizieq Shihab. Menurutnya, di masa pandemi ini kegiatan yang berpotensi menyebabkan kerumunan orang harus dihindari.

"PSBB tidak mampu mengatasi kerumunan orang di petamburan, dan berpotensi tidak terkendalinya kasus [covid-19]," kata Dicky kepada Gentaonline.com, Selasa (10/11).

Wakil Gubernur DKI Jakarta, Ahmad Riza Patria telah meminta Rizieq Shihab untuk tetap berada di rumah selama masa Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) Transisi berlangsung di Jakarta. Pemberlakuan PSBB Transisi Jakarta diterapkan guna mencegah penularan virus corona (SARS-CoV-2).

Menurut Riza, selama PSBB Transisi memang ada sejumlah kegiatan yang dilonggarkan dan sebagian warga dapat beraktivitas di luar rumah seraya tetap patuh pada protokol kesehatan. Namun demikian, menurut dia, seluruh warga termasuk Rizieq Shihab dianjurkan tetap berada di rumah jika tak ada aktivitas yang penting.

"Kalau berpergian urusan yang penting, genting sekali. Kalau enggak, ya di rumah, terkait Habib Rizieq berada di rumah, ya biar saja nanti kita koordinasikan lah terkait aktivitas Habib Rizieq," kata Riza saat dihubungi Gentaonline.com, Senin (9/11) malam.(cnn)

Tulis Komentar