Iput Titip Pembangunan Ditangan Ahad

Kamis, 10 September 2020 | 12:10:39 WIB
Iput Titip Pembangunan Ditangan Ahadi Foto:

GENTAONLINE.COM — Sebagai Kader Partai Gerindra Syafrudin atau biasa di sapa Iput harus mendukung pasangan Bakal Calon (Balon) Bupati Dan Wakil Bupati H Asri Auzar dan H Fuad Ahmad (Ahad) di Pilkada serentak 9 Desember 2020 ini. Sebagai pendukung Iput berharap pasangan ini akan melaksanakan pembangunan di daerah berjuluk "Negri Seribu Kubah" tersebut bila terpilih. Akan tetapi, bila sebaliknya pasangan Ahad tidak melaksanakan pembangunan setelah terpilih dirinya secara tegas mengaku akan melawan pasangan Ahad.

 

Penegasan itu di sampaikan Iput secara lantang di hadapan seluruh pendukung dan simpatisan Ahad saat dilaksanakannya Deklarasi di Kantor Golkar Jalan Kecamatan Minggu (06/09/2020) lalu di Bagansiapiapi.

 

"Demi Allah Iput bersumpah, insyak Allah H Asri Auzar dan Fuad Ahmad menang, beliau akan membangun masyarakat Rokan Hilir dan Iput jadi anggota DPR RI sajalah. Iput tidak akan maju kalau mereka membangun, jika tidak Iput lawanya," tegas mantan Pejabat Pemkab Rohil yang kini menjabat sebagai anggota DPRD Provinsi Riau ini berapi-api saat berorasi. 

 

Bukan tanpa alasan dirinya secara tegas mengaku mengorbankan dua anaknya yang berstatus sebagai Pegawai dilingkungan Pemkab Rohil. Bila kedua anaknya dipindahkan akibat dari Konsekwensi dirinya mendukung salah satu pasangan calon dengan lantang ia mempersilahkan untuk melakukan hal itu.

 

"Aku lawan ku lawan, anak ku dua pegawai ku korbankan bila mau dipindah pindahkan," kata Iput tegas. Kepada pasangan Ahmad keduanya lahir di Rokan Hilir, H Asri Auzar lahir di Tanah Putih, H Fuad Ahmad lahir Kubu. Ingat, Kubu Bangko dan Tanah Putih, Tanah Putih menjadi bupati, Kubu jadi wakilnya dan pemimpin koalisinya dari Bangko.  

 

"Jangan mengangguk saja camkan, aku hafal karakter orang kita didepan lain di belakang lain," jelasnya. Terlepas dari hal itu, kepada pasangan Ahad Iput mengingatkan untuk tidak asik melakukan kegiatan serimonial belaka saja.

 

"Saat berkunjung tabur beras kunyit, kalung bungan. Itu cukup dilakukan pada saat setelah jadi, setelah dilantik saat kunjungan pertama. Itu yang pertama dan yang kedua jangan pernah susahkan masyarakat. Makanya kurangilah serimonial dan jadilah pemimpin lima jari antara satu, dua, tiga, empat dan lima dia menyatu di bawah wadah bupati dan wakil bupati," pesan Iput.

 

Kepada tim, pendukung dan simpatisan Iput juga tak luput mengingatkan untuk benar-benar serius dengan filosofi bila menyebutkan A maka katakan A dan bila B maka katakan B. "Jangan kaji menang tapi kaji kalahnya. Bila kalah jangan sempat menyepak kaleng kosong, jangan membuka-buka baju. Jika tidak mau pasangan Ahad kalah maka dukung secara serius," pinta Iput kepada seluruh pendukung Ahad.

 

Kepada H Asri dan H Fuad dirinya mengaku telah berpesan untuk benar-benar serius maju dan istilahnya tidak ecek-ecek, tandasnya.(ar)

Tulis Komentar