Eet Batal Maju di Pilkada Bengkalis,

Peluang Ahmad Syah Harrofie dan Kasmarni Terbuka

Jumat, 17 Juli 2020 | 09:44:23 WIB
Peluang Ahmad Syah Harrofie dan Kasmarni Terbukai Foto: ilustrasi internet
GENTAONLINE.COM - Hingga saat ini Partai Golkar tak jua mengumumkan nama jagoannya untuk Pilkada Bengkalis 2020. Padahal, nama Sekretaris DPD Golkar Riau yang juga Ketua DPRD Riau, Indra Gunawan Eet terlanjur digadang-gadang jadi calon Bupati Bengkalis.
 
Bahkan, pria yang akrab disapa Eet ini pun kabarnya sudah mendapatkan surat keputusan (SK) sementara dari Golkar. Namun, hingga pekan lalu, DPP Golkar belum menerbitkan SK definitif untuk Pilkada Bengkalis. DPP Golkar malah hanya menerbirkan 4 SK penetapan dukungan untuk daerah lainnya di Riau.
 
"Masih proses, mungkin SK-nya terbit di tahap kedua pengumuman SK Pilkada di Riau dari DPP Partai Golkar," ujar Wakil Ketua DPD Partai Golkar, Ikhsan kepada awak media baru-baru ini, sembari mengatakan Eet tetap menjadi prioritas untuk dicalonkan di Pilkada Bengkalis.
 
Menanggapi masalah ini, akademisi dari Universitas Islam Riau (UIR), Alsukri menyebutkan tertundanya SK untuk Eet bisa saja dikarenakan beberapa alasan. Dan salah satunya, DPP Golkar sedang mengkaji ulang nama Eet untuk dimajukan. Pasalnya, Eet disebut-sebut bakal tersandung dengan kasus hukum yang melibatkan Bupati Bengkalis nonaktif , Amril Mukminin.
 
"Bisa jadi DPP Partai Golkar sedang mempertimbangkan kemungkinan untuk mengganti figur Eet pada Pilkada Bengkalis. Karena Eet disinyalir bakal tersandung dengan urusan hukum bersama bupati nonaktif, di mana pada saat itu Eet menjadi anggota DPRD Bengkalis," papar Alsukri dikutip dari pikiranrakyat.
 
Nah jika Eet ternyata batal maju, menurut Alsukri, setidaknya ada dua nama yang bakal berebut kursi BM 1 D melalui Partai Golkar. Mereka adalah Ahmad Syah Harrofie atau Kasmarni. Disebutkan Alsukri, Ahmad Syah Harrofie dikenal punya jaringan bagus di DPP Partai Golkar. Apalagi, Ahmad Syah Harrofie pun dikenal dekat dengan Ketua DPD Golkar Riau yang juga Gubernur Riau, Syamsuar.
 
"Ahmad Syah Harrofie ini tokoh senior. Dia punya jaringan bagus di DPP Partai Golkar. Pernah menjadi anggota DPRD Riau dari Fraksi Golkar (Orde Baru, red). Bahkan, dia juga salah satu orang kepercayaan Syamsuar. Kondisi ini menjadi modal besar bagi Ahmad Syah untuk mendapatkan perahu Golkar untuk maju di Pilkada Bengkalis," ulas alumni Pasca Sarjana Komunikasi Politik Universitas Muhammadiyah Jakarta itu.
 
Namun, Alsukri melihat salah sati sisi lemah Ahmad Syah adalah belum memiliki perahu tambahan untuk mencukupkan syarat maju di Pilkada Bengkalis. "Partai Golkar tak bisa berlayar sendiri, dia butuh teman koalisi. Dan sampai saat ini saya belum lihat Ahmad Syah punya perahu tambahan," jelasnya.
 
Sementara itu, lanjut Alsukri, nama Kasmarni sebenarnya lebih berpeluang mendapatkan perahu Golkar. "Kasmarni ini kan istrinya bupati nonaktif Amril Mukminin, yang mana Amril ini adalah kader Golkar tulen," kata kandidat Doktor Komunikasi Islam ini.
 
Masih menurut Alsukri, delapan anggota DPRD Bengkalis dari Partai Golkar merupakan keluarga dan kerabat Kasmarni. "Kalau Kasmarni didukung Golkar, tentu mesin politik Golkar akan gaspol karena anggota DPRD Bengkalis dari Golkar adalah kerabat calon," jelasnya.
 
Namun yang jadi titik lemah Kasmarni, dikhawatirkan juga terbabit persoalan hukum suaminya, Amril Mukminin. "Apalagi dalam sidang nama Kasmarni pernah disebut dalam persidangan," kata Alsukri. (hrc)
Tulis Komentar