Menyongsong Pilkada Rokan Hilir 2020, Dimana Peran Pemuda ?

Sabtu, 04 Juli 2020 | 09:36:42 WIB
Menyongsong Pilkada Rokan Hilir 2020, Dimana Peran Pemuda ?i Foto:

Oleh: Muhammad Ridho

 

GENTAONLINE.COM-Gendang telah ditabuh, pesta demokrasi lima tahunan akan digelar pada tanggal 9 Desember 2020 sesuai dengan Perppu Nomor 2 Tahun 2020. Kabupaten Rokan Hilir dengan jukukannya 'Negeri Seribu Kubah' menjadi salah satu peserta dari 261 Kabupaten/Kota  se-Indonesia yang mengikuti Pilkada serentak di waktu mendatang.

Tahun politik seperti ini mengundang eksistensi pengamat politik dadakan dan biasanya akan menjurus/mengunggulkan salah satu Pasangan Calon (Paslon), tak lain karena pengamat adalah simpatisan Paslon tersebut. Hal seperti ini dikhawatirkan akan terjadi saling serang antar para pendukung Paslon yang nantinya berkompetisi di Pilkada Rokan Hilir tahun 2020. Serangan-serangan itu dikhawatirkan menciderai dunia perpolitikan dengan terjadinya berbagai praktik politik yang berpotensi melanggar hukum. Berbagai isu-isu negatif bahkan tuduhan yang menjurus itu akan terjadi dan saling memprovokasi, menghujat, serta mencaci baik itu masalah pribadi simpatisan maupun pribadi Paslon. Ketika hal ini terjadi dimana peranan pemuda ? Adakah tindakan pemuda untuk meluruskan cara berpolitik yang kurang baik itu ? Atau malah para pemuda menjadi aktor dalam perpolitikan yang kotor tersebut ?

Pemuda adalah ujung tombak sebuah kemajuan daerah sehingga peranannya sangat penting dalam bingkai politik. Bukan hanya penting untuk ikut mencoblos atau menjadi tim sukses, hal penting lainnya bagi pemuda tentu memberi ruang politik agar berpartisipasi aktif untuk kemajuan daerah. Kita mengharapkan kembali peranan pemuda guna meluruskan praktik politik menyimpang dan menjadi garda terdepan melawan kampanye hitam (Black Campaign) dan kampanye negatif (Negative Campaign) yang sering kali terjadi saat kompetisi sedang berlangsung. Pemuda jangan mudah terpancing dengan kampanye hitam yang disuarakan oleh oknum-oknum tidak bertanggung jawab dan latah, sehingga dengan mudah menyebarluaskan berita bohong (Hoax).

Urgensi terhadap regenerasi politik, seyogyanya bukan sekadar regenerasi terhadap usia generasi, tapi juga dalam bentuk pemikiran, visi dan pandangan, nilai-nilai utama kepemimpinan, demokrasi juga kesetaraan. Kaum muda memiliki kesempatan untuk meningkatkan partisipasi politiknya. Namun kepentingan elit politik terlibat langsung dalam penyelengara politik,  lebih mementingkan kepentingan kelompok dan golongan terkesan menghambat keterlibatan pemuda dengan ideologi yang dibawanya. Pemuda jangan hanya dijadikan sebagai tim pencari suara ataupun sebagai tim pendokrak elektabilitas dan popularitas para kandidat. Ingat, anak muda itu harus lebih diperhatikan  dan dilibatkan dalam menentukan serta mengawal kebijakan-kebijakan politik.

Sebagai pemuda, terlaksananya Pilkada dengan sukses merupakan keinginan kita dengan tetap menerapkan asas LUBER yakni Langsung, Umum, Bebas dan Rahasia). Dimana pemilih harus memberikan hak suara secara langsung tanpa perantara, serta Pemilihan diadakan untuk umum. Bagi pemilih yang sudah memiliki hak suara, Pilkada harus bebas tidak ada tekanan dan paksaan dari pihak manapun dan bersifat rahasia yang hanya di ketahui oleh pemilih itu sendiri. Dalam Pilkada serentak Desember mendatang juga harus menerapkan asas JURDIL yaitu Jujur dan Adil. Pemilihan harus dilakukan sesuai aturan yang berlaku serta tidak ada perlakuan khusus terhadap Paslon dan bisa memberikan keuntungan kepada salah satu Paslon.

Semoga Pilkada serentak tahun 2020 berjalan dengan lancar dan dapat melahirkan Pemimpin-pemimpin yang siddiq, amanah, tabgligh juga fathonah, khususnya di Kabupaten Rokan Hilir sendiri. Hendaknya didapat pasangan pemimpin yang berpihak pada kesejahteraan masyarakat dan memberi ruang bagi pemuda/i untuk ikut andil dan mengawal pemerintahan hingga tercapainya Kabupaten Rokan Hilir yang lebih maju dan lebih baik lagi.


Penulis merupakan Wasekum Internal Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) cabang Pekanbaru

Tulis Komentar