Covid 19 Melanda Dunia Emas Menjadi Investasi Menggiurkan Pasar Ekonomi

Jumat, 20 Maret 2020 | 11:00:04 WIB
Covid 19 Melanda Dunia Emas Menjadi Investasi  Menggiurkan Pasar Ekonomii Foto:

RADAPEKANBARU.COM - Di tengah maraknya wabah virus corona atau Covid 19 yang melanda berbagai Negara di dunia termasuk Indonesia, ternyata investasi emas atau Locogold masih memiliki potensi yang baik dan bisa menjadi pilihan yang tepat. Hal ini disampaikan oleh Kepala Cabang Rifan Financindo Berjangka (RFB) Pekanbaru, Liwan di Pekanbaru, Kamis (19/3/2020). Ia mengatakan dengan kondisi perekonomian yang tidak pasti di tengah gempuran wabah virus corona, banyak orang yang membelanjakan uangnya ke emas.

"Jadi memang biasanya kalau ekonomi turun, orang-orang akan membelikan ke Save Haven yaitu emas. Mengapa emas disebut Save Haven karena tingkat produksinya terbatas. Dan memang kalau emas ini mau dijual kapan saja bisa. Dan harganya juga tidak mungkin langsung anjlok, itu mengapa emas menjadi Save Haven dan saat ini sangat diminati," ujar Liwan, Kamis (19/3/2020).

Ia menjelaskan sejak pertengahan tahun 2019, harga emas mulai merangkak naik ke sekitaran level US$ 1.400/troy ons - US$ 1.500/troy ons. Di awal tahun 2020 pasar perdagangan berjangka dikejutkan dengan lonjakan harga emas pasca serangan Iran ke pangkalan militer Amerika Serikat (AS) di Irak pada Rabu tanggal 8 Januari 2020. Harga emas spot melonjak 2,22% ke US$ 1.609,41/troy ons dari harga penutupan perdagangan di hari sebelumnya pada US$ 1.575,37/troy ons.

Kendati sempat melandai kembali pada 31 Januari 2020 ke level level US$ 1.589,8/troy ons, namun pada perdagangan Rabu tanggal 19 Februari 2020, harga emas kembali bangkit ke level US$ 1.603,77/troy ons, menguat 0,13% di pasar spot. Harga logam mulia ini telah mencapai level penutupan tertinggi sejak Maret 2013 atau tertinggi dalam 7 tahun terakhir, seperti dilansir dari CNBC.

Para analis dan pelaku pasar meyakini bahwa lonjakan harga emas bisa berlanjut atau tetap stabil di level sekitar US$ 1.600/troy ons dalam beberapa bulan, sekalipun nilai tukar dolar AS dan pasar saham menguat.

Wabah virus Corona yang melanda Tiongkok sejak Januari lalu dan telah menewaskan hampir 2000 orang serta menyebar ke beberapa negara telah mempengaruhi ekspektasi pertumbuhan Ekonomi global. Hantu resesi pun menggentayangi hingga terjadi pemangkasan proyeksi pertumbuhan ekonomi di sejumlah negara seperti Jerman, Singapura dan Jepang.

"Imbas melesatnya harga emas sejak pertengahan tahun 2019, PT Rifan Financindo Berjangka (RFB) cabang Pekanbaru mengalami pertumbuhan kinerja yang positif. Sebanyak 80% transaksi di perdagangan berjangka RFB Pekanbaru ada di Locogold atau kontrak emas berjangka," ucapnya.

Total volume transaksi RFB Pekanbaru hingga akhir 2019 meningkat 33,81 persen menjadi 180.757 lot dibandingkan tahun 2018. Sementara dari sisi volume transaksi bilateral mencapai sebesar 40,20 persen menjadi 127.819 lot, dan volume transaksi multilateral tumbuh sebesar 20,53 persen menjadi 52.938 lot secara year on year.

"Untuk total nasabah baru RFB Pekanbaru hingga 31 Desember 2019 mencapai 282 nasabah, naik 1,44 persen dibandingkan tahun sebelumnya sebanyak 278 nasabah," ungkapnya. Liwan mengatakan bahwa selalu ada peluang dibalik tantangan. Salah satunya adalah momen pergerakan harga emas sekarang. Namun secara umum, sikap Perusahaan menunjukkan keprihatinan yang mendalam atas situasi yang terjadi akibat wabah virus Corona yang menerjang saat ini.

"Namun demikian, berbicara pasar, sulit dipungkiri emas merupakan produk investasi yang selalu diburu di tengah situasi yang sedang volatile karena sifatnya yang safe haven. Ketika dollar melemah maka emas akan naik, atau ketika ada gejolak resesi di beberapa negara, dan perstiwa besar yang membuat masyarakat dunia cemas, emas juga akan naik, demikian analisa sederhananya," kata Liwan.

Menurutnya, dengan kondisi harga emas yang diprediksi masih akan terus positif sampai akhir tahun 2020, Liwan mengungkapkan RFB Pekanbaru semakin optimistis untuk meraih target volume transaksi sebesar 250.000 lot, terdiri dari 150.000 lot untuk volume transaksi bilateral dan 100.000 lot untuk volume transaksi multilateral. Sementara untuk target nasabah baru mencapai.400 nasabah baru di tahun ini.

"Edukasi, sosialisasi dan promosi akan kembali kami jalankan dalam menarik nasabah baru. Salah satu bentuk implementasi nanti, kami akan melaksanakan program edukasi baru yaitu trading class untuk masyarakat umum dan calon nasabah mengenai seluk beluk trading," tukasnya.(ckp)

Tulis Komentar