Abu Nazar Minta Mentri Segera Copot Ahmad Mujahidin dari Jabatan Rektor UIN Suska

Selasa, 25 Februari 2020 | 11:00:47 WIB
Abu Nazar Minta Mentri Segera Copot Ahmad Mujahidin dari Jabatan Rektor UIN Suskai Foto: Wakil Ketua IKA UIN Suska Riau, Abu Nazar

Pekanbaru -  Sejak UIN Suska dijabat oleh Rektor Ahmad Mujahidin selalu saja menimbulkan kontroversi dan kegaduhan di Kampus. Hal ini membuat civitas akademika menjadi mencekam dan terganggu.

Demikian diungkapkan wakil ketua IKA UIN Suska, Abu Nazar, SH.I kepada wartawan, selasa (25/2) pagi. 

Menurut Abu Nazar kondisi ini tidak bisa dibiarkan berlarut larut,  mentri Agama harus cepat mengambil langkah dengan mencopot Ahmad Mujahidin dari jabatan Rektor. 

"Mentri sebaiknya menurunkan tim investigasi untuk menelusuri kegaduhan di Kampus UIN Suska,  persoalan isu KKN juga harus menjadi atensi mentri agama" kata Abu yang merupakan Alumni Fakultas Syariah UIN Suska Riau ini. 

Lebih lanjut Abu Nazar mengatakan kepemimpinan yang banyak membuat kebijakan yang bikin gaduh itu artinya komunikasi dengan bawahan tidak jalan. 

" Jadi pemimpin tak boleh angkuh, harus bisa mendengar aspirasi bawahannya juga,  jangan hanya pandai main pecat, main copot,  dikit-dikit gertak dan ancam bawahan, mahasiswa dibungkam", tambah Abu. 

Sebagai alumni Kampus Perjuangan UIN Suska, Abu Nazar merasa persoalan ini sudah terkesan berlarut-larut,  dirinya meminta mentri jangan berlama-lama mengambil tindakan. 

"Kami akan datangi mentri ke Jakarta jika persoalan ini tidak menjadi perhatian mentri," tegas Abu. 

Anggaran UIN Suska Riau Diduga Digunakan Untuk Kepentingan Keluarga Rektor

Sebagaimana dikutip dari situs cakaplah.com, Rektor Universitas Islam Negeri (UIN) Sultan Syarif Kasim (Suska) Riau, Prof Akhmad Mujahidin, dituding membelanjakan anggaran kampus dengan tidak wajar.

Diduga, ada sejumlah pengeluaran kas yang diperuntukkan untuk urusan pribadi dan keluarga Akhmad Mujahidin. Misalnya, pembelian tiket pesawat untuk putri Akhmad Mujahidin senilai Rp1.449.400,00- pada bulan Mei 2019.

Kemudian, ada pembelian tiket pesawat untuk orangtua Akhmad Mujahidin tujuan Pekanbaru-Surabaya pada bulan Juli 2019. Bahkan ada juga pengeluaran kas untuk biaya pulang kampung rektor ke Malang sebesar Rp10 juta.

Menurut narasumber dari internal UIN Suska Riau, yang enggan disebutkan namanya mengatakan, setidaknya ada ratusan juta rupiah dana UIN Suska yang dipakai Akhmad Mujahidin untuk kepentingan pribadi dan keluarganya.

“Sebagian kecil uang UIN Suska (negara) untuk keperluan Mujahidin pribadi, anak, istri, bapak dan lain-lain,” sebut sumber itu.

Bahkan, Akhmad Mujahidin selaku rektor pun pernah menerbitkan surat tugas untuk istrinya yang bukan pegawai negeri di lingkungan UIN Suska pada acara Pekan Ilmiah Olahraga Seni dan Riset (PIONIR) di Malang tahun 2019.

“Padahal sudah terang dalam Surat Edaran Sekjen Kementerian Agama tahun 2018 menyebutkan perjalanan dinas jabatan itu untuk pejabat negara, pegawai negeri dan pegawai tidak tetap. Untuk istri pejabat hanya diberikan perjalanan dinas pindah, bukan kegiatan seperti yang digelar di Malang tahun 2019 lalu itu,” kata sumber tadi.

Tidak itu saja, ada proyek di UIN Suska Riau yang dimenangkan oleh keluarga rektor. Parahnya, proyek tersebut pun bermasalah.

“Ada proyek paket pengadaan jaket almamater mahasiswa yang bermasalah yang ditangani keluarga rektor. Bahkan, proyek tersebut kabarnya sudah dilaporkan ke aparat hukum,” kata sumber tadi. (genta/ckp)

Tulis Komentar