Mendagri: TNI-Polri Ditarik dari Nduga Papua Jika Pimpinan KKB Ditangkap

Sabtu, 28 Desember 2019 | 10:47:58 WIB
Mendagri: TNI-Polri Ditarik dari Nduga Papua Jika Pimpinan KKB Ditangkapi Foto:

GENTAONLINE.COM - Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian menanggapi terkait permintaan Wakil Bupati Nduga Wentius Nimiangge agar TNI dan Polri ditarik mundur dari wilayahnya. Mantan Kapolri tersebut menjelaskan penarikan aparat akan dilakukan jika kelompok kriminal bersenjata (KKB) pimpinan Egianus Kogoya tertangkap.

"Karena enggak ada yang bisa jamin penegakan hukum. Penegakan hukum polri dan TNI. TNI di sana dalam rangka mendukung operasi kepolisian penegakan hukum karena medannya yang sulit," kata Tito Karnavian di Istana Bogor, Jawa Barat, Jumat (27/12/2019).

itu, jika ada permintaan untuk menarik mundur para aparat keamanan, menurut Tito tidak ada yang menjamin keamanan di Nduga. "Ini jadi kalau seandainya ada permintaan penarikan pasukan, pertanyaannya ada gak yang bisa menjamin baik bupati, wakil bupati atau para tokoh," ungkap Tito.

Sebelumnya diketahui sudah beberapa kali pihak pemerintah daerah Nduga meminta pemerintah pusat untuk menarik mundur para aparat keamanan. Menurut Sekretaris Daerah Kabupaten Nduga Namia Wijangge banyak dari masyarakat yang trauma terhadap tragedi gerakan separatis di 1996.

"Trauma itu terus terbawa sampai dengan sekarang. Sehingga persoalan ini dalam waktu singkat ini mau diselesaikan sangat susah," kata Namia. Menurutnya, anggota TNI/Polri justru sebenarnya tidak berjaga di pembangunan infrastruktur. Tetapi malah masuk ke perkampungan. "Anggota TNI Polri yang dikirim ke sana itu bukan menjaga pembangunan jalan tetapi masuk ke kampung-kampung masyarakat di sana," ucapnya.

Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian hingga saat ini mengklaim belum menerima surat resmi pengunduran diri Wakil Bupati Nduga, Wentius Nimiangge. Kabar yang beredar, Wentius mundur karena ada warganya yang tewas tertembak. "Sampai saat ini suratnya belum ada," kata Tito. Tito mengatakan nantinya akan berkoordinasi dengan Kapolda Papua untuk dan pihak setempat untuk menghubungi Wentius.

"Saya sudah telepon Kapolda Papua, Kabinda Papua, untuk menghubungi yang bersangkutan," ungkap Tito.

Hingga saat ini, pihaknya pun masih menunggu surat pengunduran diri Wentius. Setelah itu akan dilakukan proses klarifikasi. "Kalau suratnya ada untuk mengundurkan diri kita lihat alasannya sudah tepat apa belum, ada proses," jelas Tito.

Sebagai informasi, Wakil Bupati Nduga Papua Wentius Nimiangge mengundurkan diri dari jabatannya. Wentius menyampaikan hal itu di hadapan masyarakat Nduga, Selasa 24 Desember 2019.

Wentius mengaku tak sanggup melihat sejumlah kekerasan hingga pembunuhan yang menimpa warga sipil. Insiden ini juga menghilangkan nyawa ajudan dan sopir pribadi Wentius.

Dia akhirnya menyatakan mengundurkan diri saat melepas jenazah sejumlah korban yang tewas dalam aksi penembakan yang terjadi di Nduga pada akhir pekan lalu. Kekerasan di Nduga telah berlangsung sejak 2018 hingga saat ini.(l6c)

Tulis Komentar