Keluarga Sebut Korban Tewas yang Dihajar Masa di Pekanbaru Bukan Jambret

Senin, 17 Desember 2018 | 17:27:17 WIB
Keluarga Sebut Korban Tewas yang Dihajar Masa di Pekanbaru Bukan Jambreti Foto:

GENTAONLINE.COM-Pihak keluarga BZ mengklarifikasi jika BZ bukanlah pelaku jambret. Hal ini disebutkan pihak keluarga BZ, Nikmatul Akbar kepada Tribunpekanbaru.com, Jumat (14/12). "Tidak benar itu kalau BZ pelaku jambret," kata pihak keluarga mengklarifikasi.

Malah katanya, BZ dalam peristiwa ini justru sebagai korban. Karena BZ dihakimi massa yang diduga salah mengira, jika BZ pelakunya. Menurut pihak keluarga, saat kejadian BZ mengendarai sepeda motor seorang diri dan menggunakan sepeda motor kopling.

Jadi tidak mungkin melakukan penjambretan sendirian. BZ juga membawa data diri lengkap ketika itu. BZ merupakan karyawan aktif di salah satu perusahaan. Dirinya juga punya usaha berjualan nasi bersama istrinya. Kebetulan saat kejadian itu, BZ sedang off bekerja.

Sebelumnya diberitakan, setelah sempat dirawat di rumah sakit Bhayangkara Polda Riau, terduga pelaku jambret, pria berinisial BZ meninggal dunia. BZ menghembuskan nafas terakhir pada Rabu (12/12) dini hari, sekitar pukul 01.30 WIB.

Dirinya dibawa ke rumah sakit Bhayangkara Polda Riau dalam kondisi kritis usai diamuk massa. BZ diduga merupakan pelaku jambret yang menyasar korbannya, seorang wanita bernama Winda di kawasan Jalan Nangka Ujung.

Hal ini dibenarkan Kapolsek Tampan, Kompol Kariamsah Ritonga saat dikonfirmasi Tribunpekanbaru.com, Rabu siang. "Terduga pelakunya meninggal dunia. Masih belum bisa kita pastikan, dugaan sementara terlibat aksi jambret," kata Kompol Ritonga.

Lanjut Kariamsah, pihaknya kini masih melakukan pendalaman lebih lanjut. Korbannya belum bisa dimintai keterangan banyak karena masih dalam perawatan. Korban juga dibawa ke rumah sakit Bhayangkara Polda Riau karena mengalami sejumlah luka di tubuhnya. Setelah terjatuh dari sepeda motor.

"Untuk itu kita belum bisa menjelaskan bagaimana kronologisnya, karena belum lengkap," jelasnya.

Sementara itu dari informasi sementara yang dirangkum Tribunpekanbaru.com, peristiwa ini terjadi ketika korban yang mengendarai sepeda motor, melintas di Jalan Nangka Ujung. Sambil berkendara, handphonenya ditempel di pipi dalam helm. Tiba-tiba, ada orang tak dikenal yang menyambar ponselnya.

Ia pun mengejar orang tak dikenal tersebut sampai berhasil meraih bajunya. Alhasil, hal ini membuat korban terjatuh dari sepeda motor, bersamaan dengan orang itu. Korban setelah itu mengaku tak tahu apa yang terjadi selanjutnya karena dia pingsan.

Peristiwa pun berlanjut. Orang-orang yang berada di sekitar lokasi kejadian yang mengetahui hal itu, kemudian bereaksi dengan menghakimi orang tersebut. Berselang kemudian, polisi tiba dan mengevakuasi korban dan pria tersebut ke RS Bhayangkara. Saat dibawa, pria itu sudah dalam kondisi berdarah-darah dan tak sadarkan diri. (*)

Tulis Komentar