Solar Langka di Pekanbaru, Dewan Desak Pemko Tanyakan ke Pertamina

Selasa, 27 Maret 2018 | 05:25:57 WIB
Solar Langka di Pekanbaru, Dewan Desak Pemko Tanyakan ke Pertaminai Foto:

GENTAONLINE.COM-Langkanya bahan bakar solar di setiap SPBU kota Pekanbaru dirasakan oleh kalangan masyarakat Kota Madani ini yang membutuhkan solar sebagai sarana transportasi sehari-hari.

Salah satu masyarakat kota Pekanbaru, Anto mengatakan, dia mengeluh karena bahan bakar jenis solar ini menjadi langka akhir-akhir ini. "Sudah 5 SPBU yang saya datangi, satupun SPBU tidak ada menjual solar," ungkap Anto dikutip dari situs datariau.com Senin (26/3).

Memang, lanjutnya, setiap hari dia butuh solar sebagai sarana transportasi, jika tidak ada solar terpaksa dia duduk tidak bisa bekerja menjalankan aktifitas sehari-hari.

"Bagaimana kita mau menjalankan aktifitas pekerjaan dengan menggunakan transportasi sementara minyak solar tidak ada. Bahkan informasi yang kita dengar, bagi masyarakat yang menggunakan solar dialihkan dengan menggunakan Dexlite. Kalau persoalan ini diberlakukan, tentunya mana sanggup kita untuk membeli Dexlite, sebab harga Dexlite itu tinggi, yakni 8.400. Untuk itu, kita berharap kepada pemerintah dan pihak Pertamina agar tidak mempersulit masyarakat yang membutuhkan bahan bakar solar ini," ujar Anto.

Sementara itu, Anggota DPRD kota Pekanbaru dari Fraksi Golkar, Roni Amriel mempertanyakan kondisi kelangkaan bahan bakar minyak jenis Solar di Kota Pekanbaru ini. Sebab, jika BBM Solar ini langka, maka masyarakat kecil akan menjerit, karena para masyarakat kecil yang hidupnya pas-pasan, menggunakan solar sebagai BBM untuk usahanya maupun transportasi.

"Tentunya hal ini harus disikapi oleh pemerintah daerah maupun Provinsi serta mempertanyakan kepada pihak Pertamina kenapa terjadi kelangkaan solar akhir-akhir ini," ungkap Roni Amriel.

Dengan langkanya solar, lanjut Roni, kemudian masyarakat diarahkan beralih menggunakan Dexlite yang harganya lebih mahal, maka akan berdampak pada kenaikan biaya transportasi, kemudian ke arah harga kebutuhan pokok yang tentunya juga akan naik karena untuk mengangkut kebutuhan pokok itu menggunakan transportasi.

"Kita melihat keperpihakan pemerintah dan Pertamina terhadap masyarakat sudah berkurang, dimana bahan premium kini sudah payah dicari serta dikurangi kuotanya sehingga bahan bakar Permium dialihkan ke Pertalite. Begitu juga bahan bakar solar nantinya dikurangi kuotanya lalu dialihkan kebahan bakar Dexlite. Jadi, hal inilah yang tidak kita setujui," tegasnya.

"Seharusnya, kalau mengalihkan bahan bakar tersebut, maka pihak pemerintah dan Pertamina harus melakukan kajian terlebih dahulu, bukan mengurangi kuota bahan bakar lainya lalu mengalihkan ke bahan bakar lainnya, apalagi mengurangi bahan bakar yang bersubsidi," pungkas Roni. (Genta/datariau)

Tulis Komentar